Hal Ini Perlu Dihindari Jika Ada Jaringan 5G, Meski Sangat Dinanti

Rabu, 02 Desember 2020 | 21:10
thefastmode.com

Ilustrasi Jaringan 5G

Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.

Nextren.com -Palo Alto kemarin (1/12) memberikan insight tentang prediksi teknologi di 2021.

Diantaranya terdapat prediksi 5G yang memang sangat ditunggu, termasuk di negara Indonesia.

Menurut Palo Alto, jaringan 5G mulai diperkenalkan melalui iPhone 12 yang akan banyak diadopsi.

Adanya 5G akan mengakselerasi peluncuran jaringan secara besar-besaran di banyak negara yang dilakukan industri telekomunikasi.

Baca Juga: Oppo Akan Jadi Brand Pertama Pemakai Qualcomm Snapdragon 888 5G

Pemerintah juga akan memanfaatkan peluang-peluang digital untuk pemulihan ekonomi pada tahun 2021.

Namun demikian, masih perlu waktu sebelum pengguna dapat benar-benar merasakan manfaat dari peningkatan kecepatan secara eksponensial dan latensi rendah yang dijanjikan oleh 5G.

Sementara itu, pengadopsian jaringan 5G dari swasta oleh perusahaan mengalami peningkatan pesat.

Deloitte memprediksi bahwa sepertiga dari pasar jaringan 5G yang dihadirkan pihak swasta pada kurun 2020–2025.

Jika diukur dari tingkat belanja dalam dolar, akan datang dari sektor-sektor yang ditengarai akan menjadi pengadopsi pertama, seperti sektor pelabuhan, bandara, dan pusat-pusat logistik lainnya.

Hal ini juga berkaitan dengan apa yang dikatakan Yudi Arijanto, Direktur System Engineering Indonesia.

Ia mengatakan 5G akan lebih banyak dibutuhkan untuk perusahaan.

"Karena latensi rendah dan memberikan kecepatan sangat dibutuhkan perusahaan agar proses kerja lebih cepat," ujarnya via Zoom kepada Nextren.

Baca Juga: Duh! Inggris Pastikan Blokir Peralatan 5G Huawei Mulai September 2021

Dalam survei yang dilakukan oleh Ciena, 31 persen responden dari kalangan perusahaan di Singapura, Indonesia, Filipina, dan Jepang sepakat satu hal.

Bahwa manfaat terbesar 5G adalah dalam kapabilitasnya dalam mendorong terwujudnya transformasi digital serta berbagai aplikasi digital.

Dibalik nanti hadirnya 5G ternyata ada hal yang perlu dihindari.

Seperti halnya pihak swasta yang siap mengambil 5G.

Di JAPAC, sebagian besar pemerintah menjadi kunci yang mendorong 5G diluncurkan.

Misalnya, pemerintah Australia telah menjanjikan investasi sebesar hampir 30 juta dollar Australia untuk uji coba 5G di sejumlah sektor, seperti agrikultur, pertambangan, dan logistik.

Sementara di Bangkok, rumah sakit mulai menggunakan 5G untuk meningkatkan perawatan pasien dan efisiensi operasional.

Namun, dengan mereka saat ini tengah disibukkan menangani Covid-19 dan upaya pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Redmi Watch Rilis di China Besok, Ini Spesifikasi yang Dibawa

Hal ini perlu menjadi perhatian bagi kalangan perusahaan di tahun 2021 nanti.

Namun ini tidaklah mudah, menurut Palo Alto akan banyak node yang perlu diinstal.

Hal ini membuat penerapan 5G jauh lebih menantang dan mengakibatkan meningkatnya potensi serangan siber.

Selain itu pihak swasta sebagai pemilik infrastruktur tidak bisa menggunakan pendekatan serupa dalam mendesain dan menggelar jaringan 5G.

Dengan begitu diharapkan agar mereka jangan sampai menjadi korban jenis serangan yang sama seperti yang terjadi ketika menggelar 3G dan 4G.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto