Nextren.com – Saat ini data adalah sesuatu yang sangat penting dan bernilai, bahkan disebut lebih mahal dari minyak.
Data bukan lagi biaya, tapi sudah dianggap sebagai aset yang bisa membuat pengambilan keputusan lebih cepat dan lincah.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan tantangan tersendiri bagi industri di mana data kian tersebar, tidak terintegrasi, tidak ada standardisasi dan kesulitan interoperabilitas data.
Menjawab tantangan dan hambatan terkait pengelolaan data di Indonesia, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memperkenalkan BigBox, solusi big data analytics untuk program Satu Data Indonesia yang dicetuskan pemerintah.
BigBox sendiri merupakan end-to-end big data platform, produk dari Amoeba sebagai inkubasi model startup internal perusahaan.
Menurut International Data Center (IDC) Benchmark Analysis Report, November 2020, memiliki key product/features seperti data integration, data lake, workflow management, search engine, data exploration and insight, realtime dashboard, API factory, dan crawling engine.
Laporan IDC tersebut didasarkan terhadap produk horizontal platform BigBox yang terdiri dari 8 modul (BigLake, BigSpider, BigAction, BigSearch, BigQuery, BigBuilder, BigFlow, dan BigEnvelope).
Selain itu, BigBox juga memiliki vertical platform, yaitu social media analytic platform (BigSocial), e- commerce analytic platform (BigCommerce) dan one data management platform (BigOne).
Khusus untuk BigOne, akan diusung oleh Telkom untuk menjadi platform Satu Data Indonesia, secara nasional.
BigBox diyakini mampu memenuhi semua hal yang tercantum dalam kebutuhan Satu Data Indonesia.
Mulai dari lingkungan data yang terintegrasi dan mudah diakses, pengolahan data, analitik yang akurat dan dipertanggungjawabkan, sampai menghasilkan insight untuk pengambilan keputusan serta API (Application Programming Interface) marketplace yang memudahkan data dibagi-pakaikan.
Dilaksanakan secara online melalui video conference, BigBox diluncurkan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Komisaris Utama Telkom Rhenald Kasali, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dan Direktur Digital Business Telkom M. Fajrin Rasyid serta founder BigBox Muhammad Sigit Pramudya.
Selain peluncuran BigBox, dilakukan juga diskusi panel dengan tema “Enabling Satu Indonesia” dengan panelis Gubernur Jawa Tengah yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah Riena Retnaningrum, SH, Direktur Digital Business Telkom M. Fajrin Rasyid, dan Deputi Executive Vice President Digital Platform & Enabler Telkom Komang Budi Aryasa.
Seperti yang telah dicetuskan Presiden Joko Widodo pada 12 Juni 2019 lalu, melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, yakni kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data yang terintegrasi, akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagi-pakaikan.
Inisiatif pemerintah ini ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas tata kelola data pemerintahan, tak hanya untuk pengambilan kebijakan tapi juga bentuk pemenuhan kebutuhan data publik bagi masyarakat.
Wakil Menteri BUMN II menyambut baik langkah Telkom menghadirkan BigBox sebagai solusi untuk mewujudkan Satu Data Indonesia yang merupakan kebijakan pemerintah untuk mendukung proses pengambilan keputusan berbasis data.
“Layanan big data ini memberikan solusi data yang komprehensif dan diharapkan dapat dimanfaatkan secara luas baik oleh lembaga pemerintah, BUMN, dunia usaha, dan masyarakat,” ungkap Kartika Wirjoatmodjo.
Sementara itu, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan bahwa BigBox merupakan wujud nyata kontribusi Telkom dalam pemanfaatan data bagi masyarakat luas.
“BigBox adalah bagian dari fokus bisnis digital yang tengah Telkom kembangkan khususnya dalam rangka mengakselerasi pengembangan platform digital, ujar,Ahmad Reza Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relation telekomunikasi digital.
Baca Juga: Paques, Software Pengelola Big Data Asli Indonesia yang Bersaing dengan Solusi Perusahaan Asing
Peranan layanan BigBox dalam mengelola dan mengartikan data merupakan kunci penting yang dapat dioptimalkan sebagai competitive advantages bagi instansi maupun korporasi di Indonesia.
“ Diharapkan layanan ini mampu secara optimal mendorong ekonomi Indonesia maju lebih cepat. Selain itu, melalui BigBox kami juga mendorong digital talent di Telkom dan BUMN untuk dapat bersama menggali potensi big data ini dan mampu menghadirkan layanan terbaik untuk semua,” jelas Ririek.
Meski baru diluncurkan, sepanjang perjalanan pengembangan BigBox pun telah teruji di berbagai use case implementasi big data.
Beberapa di antaranya, seperti proyek yang mengintegrasikan 5.518 sumber data SPBU, bahkan telah mengantarkan BigBox meraih penghargaan nasional dan internasional.
Mulai dari ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO), Data Impact Awards, APAC CIO Outlook hingga sebagai penerima penghargaan di ajang BUMN Millennial Innovation Summit 2020.