Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com - Dampak ekonomi yang dihadirkan oleh pandemi yang mewabah di Indonesia cukup berat dirasakan.
Kendati demikian, kondisi seperti sekarang membuat sebuah pergeseran pola berbisnis yang cukup baik.
Digitalisasi adalah langkah perubahan yang saat ini sedang dirasakan oleh sejumlah pengusaha di Indonesia.
Baca Juga: Cara Menjaga Bisnis Startup di Masa Pandemi, Mending Tutup Saja?
Oleh karena itu, Grab pun mencoba untuk melakukan sebuah program baru bertajuk 'Grab Mendobrak Batas' yang diperkenalkan pada hari Selasa (1/12).
Adanya program yang dijalankan melalui GrabKios ini pun dirancang oleh Grab bagi para pebisnis yang menyandang disabilitas.
Sebab disebutkan oleh Atalia Praratya Ridwan Kamil, selaku Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, ada sekitar 9.9104 pegawai di wilayah Jawa Barat yang dirumahkan.
Dari jumlah tersebut pun dikatakan bahwa penyandang disabilitas memiliki kerentanan dua kali lipat untuk kehilangan pendapatan.
Selain itu dilaporkan bahwa terjadi pengurangan pendapatan kepada 86 persen disabilitas dengan rentang sekitar 50 sampai 80 persen.
Baca Juga: Skuter Listrik GrabWheels Masih Bisa Tetap Dinikmati Meski PSBB Loh, Ini Syaratnya!
"Program peningkatan kapabilitas ini sejalan dengan Hari Disabilitas Nasional untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan accessable setelah pandemi," tutur Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi.
Lebih lanjut, Neneng menjelaskan kalau dalam program 'Grab Mendobrak Batas' ini akan ada 3 sesi berbeda.
1. Motivasi
Dalam pengembangan bisnis, tentu saja motivasi untuk memulai bisnis adalah sebuah pondasi awal.
Baca Juga: Inilah Beragam Fitur Baru GrabFood Yang Dikenalkan Saat Festival Makanthon
Hal itulah yang dilihat oleh Grab dengan menyediakan sesi motivasi untuk para merchant disabilitas.
Dari sini juga akan ada pelatihan bagaimana cara merchant disabilitas dapat melalui tantangan di tengah pandemi.
2. Literasi Digital
Peningkatan terkait literasi digital juga menjadi sesi yang disoroti oleh Grab.
Dalam sesi tersebut, para peserta akan diberikan arahan saat menggunakan aplikasi chat.
Baca Juga: Cara Tingkatkan Pendapatan Jualan Online Lewat Fitur GrabAds di Grab Merchant
Pihak Grab akan menginformasikan seperti apa melakukan interaksi yang efektif dan menarik pelanggan.
"Dengan begitu, wirausahawan dapat meningkatkan pendapatan," jelas Neneng.
3. Pemanfaatan Platform GrabKios
Sesuai dengan arahan bahwa disini para merchant disabilitas akan menggunakan aplikasi dagang GrabKios.
Baca Juga: Petinggi Grab Indonesia Bagikan Upayanya Agar Startup Bisa Dikenal se Asia Tenggara
Jadi jelas Grab akan memberikan modal awal bagi para peserta berupa pemahaman aplikasi.
Sesi ini penting untuk dilakukan karena para merchant akan bisa memaksimalkan hasil dari penjualannya.
GrabKios juga menampung siapa saja yang ingin menjadi merchantnya, bukan hanya penyandang disabilitas saja.
Sejauh ini pihak Grab mengklaim telah memiliki sekitar 200.000 mitra difabel dari GrabKios dan GrabDriver.
Baca Juga: Inilah Berbagai Teknologi Canggih Grab yang Dipakai Untuk Sistem Keamanan
Program Grab Indonesia juga didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI.
Pada acara pertemuan media virtual itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, "Dalam transformasi digital, kita memindahkan sistem analog ke digital yang dalam prosesnya perlu kita pegang prinsip nobody left behind."
Baca Juga: Cara Mengubah Alamat Usaha GoFood dan GrabFood, Gampang Kok!
Ia menambahkan, "Sekarang lah waktunya kita untuk membuka peluang (transformasi digital) dan rekan difabel membangun ekonomi digital Indonesia."
(*)