Nextren.com - Huawei di tahun ini mengalami masa sulit dikarenakan persaingan dengan Amerika Serikat.
Komponen dibatasi dan segala pergerakan Huawei di negara lainnya juga ikut terbatas.
Huawei pun berusaha bertahan dengan mengumumkan bisnis lainnya yang akan ia pilih selain menghadirkan produk smartphone.
Namun sekuat-kuatnya bertahan, akhirnya Huawei tumbang juga namun bukan karena hal terburuk.
- Baca Juga: Diizinkan AS, Qualcomm Akan Beri Pasokan Chip 4G Saja ke Huawei
- Baca Juga: Honor Band 6 Hadir Dengan Layar Full Screen Dengan Bezel Tipis
Huawei merencanakan ini karena menurutnya, Honor memiliki kelangsungan hidupnya sendiri.
Adapun bersama Huawei terdapat tekanan yang luar biasa dan tidak tersedianya elemen teknis yang diperlukan untuk bisnis smartphone.
Produk Honor pun masih bergantung dengan teknologi Huawei, sehingga dampak yang dirasakan Huawei terkena juga ke perusahaan tersebut.
Seperti Honor V30 yang menggunakan prosesor Kirin 990 sama dengan perangkat Huawei P40.
Nanti di bawah kepemilikan baru, Honor diharapkan bisa memiliki lebih banyak fleksibilitas untuk mengembangkan produknya.
Serta juga perusahaan tersebut berpotensi dapat menangani orang-orang seperti Qualcomm dan Google.
Dalam hal penjualan, Huawei tidak menginginkan saham apapun dari Honor.
Baca Juga: Huawei Minta Inggris Tinjau Kembali Larangan Koneksi 5G, Setelah Trump Kalah Pemilu
Perusahaan teknologi China tersebut tidak mau terlibat dalam manajemen bisnis atau aktivitas pengambilan keputusan di perusahaan Honor yang baru.
Melansir The Verge, Honor pun akan menjadi milik Shenzhen Zhixin New Information Technology Co., sebuah konsorsium mitra dan bisnis yang baru dan didukung pemerintah.
Persyaratan kesepakatan kedua perusahaan tidak diungkapkan.
Namun menurut laporan Reuters di awal bulan ini, penjualan Honor yang diusulkan bisa mencapai 100 miliar Yuan atau triliunan Rupiah.
Baca Juga: 10 Seri Smartphone Huawei dan Honor Ini Bakal Terima Update EMUI 11
(*)