Huawei Minta Inggris Tinjau Kembali Larangan Koneksi 5G, Setelah Trump Kalah Pemilu

Selasa, 17 November 2020 | 14:23

Ilustrasi jaringan 5G milik Huawei

Nextren.com - Pemilu di Amerika Serikat telah mendapatkan hasil penghitungan suara yang mutlak.

Joe Biden secara resmi akan didapuk sebagai Presiden Amerika yang baru untuk menggantikan posisi Donald Trump.

Hasil ini pun ternyata tidak hanya berdampak pada warga Amerika saja, namun sejumlah perusahaan dari negara lain juga merasakan efeknya.

Misalnya saja Huawei yang sedang merasakan pemblokiran dari pihak AS terkait dugaan keamanan data negara.

Baca Juga: Terus Ditekan AS, Bos Huawei Pede Tetap Bisa Jalankan Bisnis

Tak hanya itu, Amerika pun dikabarkan berusaha membujuk negara lain untuk ikut menjatuhkan Huawei.

Hal tersebut bisa dilihat dari adanya kunjungan pejabat AS ke Inggris beberapa waktu lalu.

Kala itu pejabat AS berhelat ke Inggris dan setelahnya, Inggris memutuskan untuk memblokir Huawei dari program pembangunan 5G di negaranya.

Namun melihat kondisi Amerika yang telah memiliki presiden baru, Huawei pun dikabarkan melakukan sebuah strategi baru.

Dilansir dari Android Central, Huawei disebut-sebut sedang meminta permohonan para pihak Inggris.

Huawei membujuk Inggris untuk kembali melakukan peninjauan terhadap larangan perusahaannya dalam program pengembangan koneksi 5G.

Melalui Victor Zhang, selaku Vice President Huawei, dikatakan kalau keputusan Inggris memblokir Huawei malah akan berdampak besar pada ekonomi Inggris.

"Konektifitas kelas dunia sangat penting untuk tujuan ini, dan tanpa itu sangat sulit untuk menutup kesenjagan dalam ketidakseimbangan ekonomi di Inggris," ucapnya, dikutip dari The Guardian.

Ia menambahkan, "Pemerintah (Inggris) sendiri mengatakan akan menyebabkan penundaan tiga tahun dalam peluncuran 5G dan ini akan berdampak besar pada ekonomi," lanjutnya.

Pihak Huawei pun dikabarkan sedang mencoba meningkatkan kepercayaan Inggris dengan membeberkan sejumlah bukti keamanan yang dituduhkan oleh Amerika.

Victor Zhang bahkan mengatakan kalau sebenarnya tidak ada alasan bagi Inggris untuk melakukan sanksi terhadap Huawei di negaranya.

Pemerintah China Ikut Protes ke Amerika Serikat

Pemerintah China sebagai negara asal Huawei pun sempat melayangkan protes terhadap pihak Amerika Serikat.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengungkapkan kalau apa yang dilakukan AS adalah sesuatu yang tidak bersih.

Baca Juga: Diizinkan AS, Qualcomm Akan Beri Pasokan Chip 4G Saja ke Huawei

Freepik

ilustrasi perbandingan kekuatan militer China dan AS

"Apa yang dilakukannya adalah... permainan kotor," katanya dalam briefing rutin yang dikutip AFP (16/7).

Hua kemudian juga menilai kalau kebijakan Inggris memang akibat adanya tekanan dari pihak AS.

"Semua ini menunjukkan bahwa pemerintah Inggris memang telah kehilangan kemerdekaan dan otonomi yang berharga atas masalah Huawei," kata Hua.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya