Turki Uji Rudal S-400, Mampu Serang Target Berjarak 400 KM Dengan 6 kali kecepatan suara

Senin, 26 Oktober 2020 | 22:07
Rosoboronexport

Sistem Pertahanan Udara S-400 Buatan Rusia

Nextren.com - Ankara dilaporkan akan melakukan uji coba sistem pertahanan udara S-400 yang kontroversial.

Mengutip Eurasiantimes.com, Turki menerima gelombang pertama dari rudal pertahanan canggih pada Juli, setelah membelinya tahun lalu dari Rusia, meskipun ada peringatan dan ancaman dari AS.

Namun, pada akhirnya Washington menghapusnya dari program F-35, di mana Ankara adalah produsen dan pembeli.

Dianggap sebagai yang paling canggih dari jenisnya, rudal permukaan-ke-udara (SAMS) S-400 adalah sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh dan menengah yang paling modern.

Baca Juga: Cara Mudah Mendapatkan Klee, Karakter Baru di Genshin Impact

Rudal ini dirancang dengan rumit untuk mendeteksi dan menghancurkan pesawat, kapal pesiar dan rudal balistik.

Tidak hanya itu, S-400 juga memiliki kekuatan untuk menghilangkan instalasi di darat.

Pertama kali memasuki layanan Rusia pada tahun 2007, sistem rudal dapat menyerang target pada jarak hingga 400 kilometer.

Kecepatannya hingga enam kali kecepatan suara, pada ketinggian hingga 30 kilometer.

S-400 juga dapat meluncurkan rudal 40N6 (rudal jarak jauh, hipersonik, Surface-to-Air) untuk menyerang target aerodinamis bermanuver rendah.

Lakukan uji coba

Menurut laporan Bloomberg, Turki berencana untuk menguji S-400 minggu depan di sebuah situs di pantai Laut Hitam.

Meskipun langkah tersebut tidak berarti bahwa Turki segera mengaktifkan sistem Rusia, laporan di Ankara menunjukkan bahwa kartu aktivasi dapat digunakan sebagai bentuk perlindungan.

Baca Juga: Superkomputer Tercepat di Dunia Tunjukkan Cara Penularan Virus Corona di Restoran

Sputniknews
Sputniknews

Turki Sukses Uji Coba Sistem Pertahanan Udara S-400 Rusia, Amerika Waspada

Latihan, di mana 10 drone target Banshee buatan Inggris juga akan digunakan untuk menguji S-400, akan berlangsung hingga 16 Oktober.

Kemampuan keterlibatan senjata S-400, serta kemampuan deteksi dan pelacakan radar sistem dan potensi sistem komunikasi, akan diuji.

"Pemilihan waktu pengujian tersebut mendorong kami pada kesimpulan, bahwa ini mungkin merupakan sebuah cara mengirin pesan ke Rusia dan Armenia," jelas Karol Wasilewski, seorang analis di Institut Urusan Internasional Polandia yang berbasis di Warsawa, mengatakan kepada Arab News.

Menurut Wasilewski, Turki mungkin ingin menunjukkan tekadnya pada masalah Nagorno-Karabakh dan membujuk Rusia untuk bernegosiasi tentang konflik tersebut.

“Ini bukan tes pertama. Yang pertama terjadi pada November 2019. Turki mencobanya sekali dan tidak ada konsekuensi, jadi saya pikir sekarang pengambil keputusan juga yakin tidak akan ada konsekuensi,” ujarnya.

Artikel ini tayang di Kontan.co.id dengan judul "Rudal S-400 Turki: Bisa serang target jarak 400 kilometer, 6 kali kecepatan suara"Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya