Akrab Dengan Internet, Begini Pengaruh Pembelajaran Online Bagi Generasi Z

Senin, 19 Oktober 2020 | 13:07

Ilustrasi belajar online

Nextren.com - Pandemi covid-19 yang melanda dunia dan juga Indonesia, memaksasemua siswa untuk akrab dengan teknologi, karena proses belajar mengajar dilakukan secara online.

Untungnya, para siswa saat ini termasuk dalam Generasi Z sehingga tidak terlalu kaget dengankeharusan untuk belajar memanfaatkan teknologi.

Hal ini disebabkan proses pembelajaran lewat teknologi memang sangat berbeda dengan cara konvensional, dan memerlukan ketrampilan menggunakan gardware dan software demi kelancaran proses belajar.

Generasi Z atau mereka yang lahir di rentang tahun 1996-2010 disebut sebagai iGeneration, lantaran lahir dan "akrab" dengan internet.

Baca Juga: Samsung Galaxy Tab A7, Tablet Rp 4 Jutaan Untuk Belajar dari Rumah

Baca Juga: Ini Cara Mudah Sambungkan Smartphone ke Layar TV Pintar di Rumah

Mereka juga menjadi kelompok yang paling intensif menggunakan media sosial (globalwebindex).

Hasil penelitian IBM Institute bahkan menyebut 74% generasi Z menghabiskan waktu luangnya untuk melakukan aktifitas online.

Dimana smartphone menjadi perangkat yang paling banyak digunakan dengan presentase mencapai 75%, diikuti dengan laptop (45%), desktop (30%) dan tablet (10%).

Fakta tersebut diamini oleh Nasyillah kelas 8 (Palangkaraya), Eva kelas 9 (Balikpapan) dan Billy kelas 11 (Surabaya).

Dalam Podcast bersama Telset TV, mereka kompak menyebut bahwa smartphone adalah perangkat yang paling sering digunakan, baik untuk berkomunikasi via whatsapp, belajar online ataupun mencari informasi di internet.

Ketiga siswa tersebut juga mengaku bahwa rutinitas mereka di dunia maya kini lebih banyak didominasi oleh aktifitas yang terkait dengan pembelajaran online.

Dan ini tidak lepas dari kebijakan pembelajaran jarak jauh akibat pandemi COVID19, dimana para siswa "terpaksa" belajar secara online, baik pada saat jam sekolah maupun di luar jam sekolah.

"Lahir dan tumbuh di era digital, membuat para siswa di generasi Z lebih matang dan mandiri dalam hal pemanfaatan teknologi."

Baca Juga: Penjualan Smartphone Murah di Indonesia Melonjak Berkat Belajar Online

Baca Juga: Hape Sejutaan Samsung Galaxy A01 Core, A01, dan A11 Berikan Kuota Internet hingga 48GB setahun untuk Belajar Dari Rumah

"Termasuk saat pandemi mengharuskan mereka untuk belajar secara online," jelas Maryam Mursadi, Head of Academic dari Kelas Pintar.

Menurutnya, ketika pandemi COVID19 melanda dunia dan hampir semua aktifitas belajar mengajar bergeser ke online, generasi Z bisa dengan cepat beradaptasi karena mereka memang sudah terbiasa berinteraksi di dunia maya.

"Hanya kebiasaannya saja yang berubah, jika sebelumnya mungkin mereka lebih aktif di sosmed, kini porsi untuk belajar online dan mencari informasi untuk kebutuhan belajar jadi lebih tinggi," Jelas Maryam.

Hal senada diutarakan oleh Nasyillah, Eva dan Billy.

Mereka mengaku cepat beradaptasi dengan metode pembelajaran jarak jauh.

Pun begitu, mereka lebih suka belajar di sekolah secara tatap muka dengan alasan bisa punya banyak waktu untuk berinteraksi sehingga bisa lebih memahami materi yang diajarkan.

Menurut Nasyhilla, meski mengaku cepat beradaptasi, tapi semakin sempitnya waktu berinteraksi dengan guru di sekolah membuatnya kesulitan memahami materi yang diajarkan.

Begitu pula saat melajutkan belajar di luar jam sekolah.

Baca Juga: Inilah 4 Layanan Video Conference untuk Belajar Online Selain Google Meet

Baca Juga: Inilah Kuota Data Gratis Dari Kemdikbud untuk Belajar Online Hingga 50GB per bulan

Nasyhilla lebih suka jika ada yang mendampinginya saat belajar.

"Dimasa pandemi ini, waktu belajar para siswa berubah atau tidak sama seperti saat mereka bersekolah."

"Waktu mereka bertanya atau berinteraksi dengan guru juga jadi lebih sedikit," kata Maryam.

Untuk itu, lanjut Maryam, tantangan penyedia solusi belajar online dimasa pandemi ini adalah bagaimana menghadirkan engagement lebih dan membuat belajar online menjadi lebih menyenangkan.

Untuk itu, Maryam menyoroti tentang pentingnya memberikan pendampingan belajar bagi para siswa untuk membantu Guru di sekolah dalam men-deliver kurikulum secara optimal.

Khususnya saat siswa melanjutkan proses belajarnya selepas jam sekolah.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya