Makin Terjepit! Huawei Didepak Belgia Dalam Pengembangan Sinyal 5G

Sabtu, 10 Oktober 2020 | 10:45
Gizchina

Ilustrasi pencekalan Huawei.

Nextren.com - Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok dan Korea Selatan merupakan beberapa negara yang saat ini sudah menjajal kecepatan sinyal baru 5G.

Sejumlah negara di wilayah Eropa pun saat ini sedang mengupayakan keberadaan sinyal tersebut.

Belgia adalah salah satu negara yang dilaporkan berencana membangun koneksi 5G di negaranya.

Huawei sebagai perusahaan teknologi pun ditunjuk untuk membangun jaringan tersebut.

Baca Juga: Semua Pemasok Komponen Mogok Karena Diancam AS, Huawei Ajak Produsen Lain Pakai HarmonyOS

Kendati demikian, nampaknya program pembangunan yang dilakukan oleh Huawei resmi terhenti.

Dikutip dari Reuters, dua operator yakni Orange Belgium dan Proximus telah memilih Nokia dan Ericsson yang akan melanjutkan rencana pembangunan sinyal 5G di Belgia.

Orange Belgium mengatakan bahwa mulai hari ini (10/10), pihaknya memilih Nokia untuk jaringannya di masa depan.

Anak perusahaan Orange Belgium yaitu Orange Luxembourg pun disebutkan akan melakukan langkah yang sama, mengikuti keputusan perusahaan induk.

Jadi Nokia akan membangun koneksi 5Gnya di kawasan Luxembourg untuk mengakomodir sinyal di Luxembourg yang merupakan salah satu negara terkecil di wilayah Uni Eropa.

Baca Juga: Amankan Pasokan, Huawei Investasi di Perusahaan Teknologi dan Semikonduktor Asal Tiongkok

Senada, pihak Proximus pun melakukan hal yang serupa dengan Orange Belgium.

Perusahaan telko tersebut menyebutkan kalau sepakat menunjuk Ericsson dalam program implementasi jaringan inti 5G di infrastruktur cloudnya.

Dengan adanya keputusan baru ini, pihak perusahaan baik dari Orange ataupun Proximous masih enggan berkomentar.

Baca Juga: Sony dan Kioxia Minta Izin Dulu ke Amerika Untuk Pasok Huawei

Huawei pun sebagai yang terdampak masih membungkam diri.

Namun mengutip dari Reuters, ada ungkapan dari salah satu sumber yang mengatakan kalau ada desakan mendalam untuk mendepak Huawei.

"Ada juga kekhawatiran yang berkembang tentang kapasitas Huawei untuk memproduksi peralatannya," ujar salah satu narasumber.

Ungkapan tersebut tentunya langsung merujuk pada adanya andil Amerika Serikat pada kebijakan baru ini.

Seperti yang kita tahu, Amerika sedang berupaya untuk menyulitkan Huawei untuk melakukan perkembangan.

Baca Juga: Huawei dan Samsung Kuasai Pangsa Pasar Elektronik Secara Global

Weibo
Weibo

Tim dari China Mobile yang memasang jaringan 5G di Everest

Alasannya masih sama yakni adanya dugaan pencurian data pengguna serta keamanan negara.

Baca Juga: Huawei Kehilangan Akses Komponen canggih di Perangkat Androidnya, Samsung Langsung Menyalip dan Untung Besar

Entah akan seperti apa Huawei ke depannya.

Namun perusahaan asal Tiongkok sedang berusaha untuk mempertahankan bisnisnya.

Sejumlah langkah pun diketahui sudah dilakukan oleh Huawei, mulai dari investasi ke perusahaan kecil Tiongkok hingga pengembangan chipset secara mandiri seperti Samsung.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto