Bos Microsoft Malah Sebut WFH Bikin Rugi, Rapat Virtual Hanya Transaksional

Jumat, 09 Oktober 2020 | 10:37

Satya Nadella (CEO Microsoft)

Nextren.com -Efek pandemi sudah sangat meluas dan dirasakan oleh berbagai sektor bisnis.

Tak hanya perusahaan kecil, perusahaan besar yang sudah populer di seluruh dunia pun turut merasakannya.

Jika melihat data Google, jumlah pasien COVID-19 sejauh ini telah menembus angka 36 juta pasien.

Dengan begitu, kebijakan bekerja dari rumah (WFH) bagi sejumlah perusahaan nampaknya harus diperpanjang.

Baca Juga: Riset Microsoft Taruh 864 Server di Dasar Laut Selama 2 Tahun, Bisa Hindarkan Risiko Bencana atau Teroris

Perusahaan-perusahaan besar seperti Twitter, Facebook, Google, dan Microsoft telah menjalankan kebijakan tersebut kurang lebih 8 bulan.

Durasi tersebut bukanlah waktu yang singkat, dengan begitu perusahaan sudah bisa melihat, bagaimana perbandingan antara bekerja dari kantor dan dari rumah.

Menariknya, bos perusahaan teknologi raksasa sekelas Microsoft malah melihat bahwa bekerjadari rumah kurang menguntungkan.

Satya Nadella, selaku CEO Microsoft pun membeberkan hasil temuannya dalam The Wall Street Journal virtual CEO Counsill Summit, seperti informasi berikut ini.

Dikutip dari TechRadar, Nadella menjelaskan bahwa dengan adanya WFH, perusahaannya malah mengalami kerugian.

Secara personal, ia membagikan pikirannya mengenai aplikasi telekonferensi, kerja jarak jauh, dan fakta, bahwa rapat online tidak semenarik pertemuan langsung.

Baca Juga: Microsoft Umumkan Harga dan Tanggal Rilis Xbox Series X, Dijual Rp7 juta

Nadella menyamakan skema WFH tidak ada bedanya dengan tidur di tempat kerja.

Ia beralasan bahwa WFH telah berdampak pada produktivitas pegawai.

Selain itu, penggunaan aplikasi telekonferensi pun dianggapnya melelahkan.

Baca Juga: 62 Persen Karyawan Ingin Ngantor Lagi, Google Pasang Skema Kerja Hybrid

Petinggi Microsoft itu menyebutkan kalau saat 30 menit setelah rapat video, kamu membutuhkan konsentrasi yang tinggi dalam video.

Dengan begitu, kamu pun akan merasakan kelelahan.

Nadella juga menambahkan bahwa sebenarnya, rapat virtual itu lebih bersifat transaksional.

Sebab adanya rapat hanya untuk memastikan kalau semua pegawai memiliki pendapat yang sama.

Baca Juga: Microsoft Akuisisi Bethesda Softworks Hingga Rp 111 Triliun, Ternyata Inilah Tujuannya

Ungkapan Satya Nadella itu pun nampaknya berbanding terbalik dengan pemikiran yang dimiliki oleh Jack Dorsey, selaku CEO Twitter.

Seperti yang kita tahu, Dorsey telah membuat kebebasan kepadahampir seluruh karyawan Twitter untuk bekerja dari rumah.

Baca Juga: Samsung dan Microsoft Perluas Kerjasama Bikin Jaringan Cloud 5G

Bahkan durasinya pun dapat ditentukan sendiri oleh para pegawainya, tanpa ada tekanan.

Langkah yang diambil oleh Jack Dorsey pun sempat membuat heboh.

Soalnya dengan kata lain, pegawai Twitter akan bisa bekerja secara jarak jauh untuk selamanya.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto