Smartphone Premium Tingkatkan 10 Persen Harga Jual Rata-Rata

Sabtu, 26 September 2020 | 15:00
tunisienumerique.com

ilustrasi smartphones

Nextren.com - Masa pandemi masih terus berlangsung dan kebutuhan akan perangkat gadget pun semakin diminati.

Menurut beberapa sumber, di masa awal pandemi jumlah permintaan terhadap perangkat tablet dan laptop mengalami peningkatan.

Hal tersebut seiring dengan adanya kebijakan belajar dan bekerja dari rumah.

Kendati demikian, apa yang dirasakan oleh perangkat tersebut tidak sejalan dengan apa yang dihasilkan oleh pasar penjualan smartphone.

Baca Juga: Bisnis Penjualan Tablet Kwartal Kedua Naik 26 Persen, Dampak Pandemi Covid-19 ?

Counterpoint sebagai salah satu perusahaan analis memprediksi kalau penurunan ini baru bisa bangkit kembali pada tahun 2022 mendatang.

Oleh sebab itu, Counterpoint turut mencatat kalau Harga Jual Rata-Rata (ASP) grosir di dari pasar smartphone global meningkat 10 persen, meskipun terjadi penurunan pengiriman.

Dikutip dari Gizchina, kawasan seperti APAC, Tiongkok, Eropa, MEA, Amerika Utara telah berkontribusi terhadap peningkatan ASP sebesar 10 persen secara keseluruhan pada kwartal kedua (Q2).

Baca Juga: Asus Kuasai 55 Persen Pasar Laptop Gaming Indonesia di Semester Pertama 2020

Namun untuk kawasan Amerika Latin, ASP malah menurun sebesar 5 persen.

Meski dampaknya cukup signifikan secara keseluruhan dan global.

Counterpoints menyebutkan bahwa penurunan pasar di segmen smarpthone premium tidak begitu agresif.

Smartphone yang berada di kelas premium hanya mengalami penurunan 8 persen.

Baca Juga: 73 Persen Konsumen Dunia Lebih Pilih Smartphone di Bawah Rp 5 juta

Gizchina
Gizchina

Pertumbuhan harga rata-rata smartphone di sejumlah wilayah.

Alasannya sendiri dikatakan kalau COVID-19 dirasa tidak begitu berdampak pada pengguna smartphone di kelas tersebut.

Selain itu, permintaan terhadap fitur-fitur penunjang aktivitas jarak jauh yang ada di perangkat flagship juga menjadi salah satu alasan.

Lebih lanjut disebutkan, Apple mengalami keuntungan terbesar dengan peningkatan pengiriman 3 persen dan pendapatan sebesar 2 persen.

Baca Juga: Bos HP Ilegal PStore Ditetapkan Sebagai Tersangka, Ini Komentar Erajaya

Lalu perangkat premium lainnya yang membawa koneksi 5G juga meningkatkan pertumbuh ASP.

Pasalnya perangkat-perangkat tersebut menyumbang 10 persen dari total pengiriman selama Q2.

Dari semuanya, Tiongkok menjadi negara penyumbang perangkat 5G terbesar.

72 persen pengiriman perangkat berasal dari Tiongkok yang mayoritas dilakukan oleh Huawei.

Baca Juga: BOE, Produsen Layar Smartphone Asal China yang Siap Geser Samsung

Orang-orang Lebih Tertarik Hape Murah

Menurut laporan IDC, saat ini permintaan smartphone lebih banyak hadir pada pasar kelas yang terjangkau.

Dilansir dari Gizchina, perusahaan analis itu menyebutkan kalau pada kwartal kedua (Q2) tahun 2020, konsumen lebih memilih gadget dengan harga murah.

Rentangnya sendiri dikatakan mulai dari sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 5 juta.

Baca Juga: Smartphone China Menguasai 70 Persen Pasar di Indonesia, Samsung Dikepung!

IDC juga menyebutkan kalau kondisi ini mencatatkan angka 60 persen di pasar smartphone global.

Ketertarikan pada perangkat di kelas menengah dikatakan terjadi di sejumlah wilayah seperti Amerika Latin, Timur Tengah, Eropa Tengah dan Timur, Afrika, beberapa kawasan Asia-Pasifik.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto