Tren Dan Berita Terkini Dunia Teknologi - Nextren.grid.id

Kabar Merger, Grab Disebut Lebih Butuh Gojek untuk Bertahan Karena Alasan Ini

Senin, 21 September 2020 | 19:30
Grid Networks Ilustrasi driver Gojek
KONTAN/Baihaki

Ilustrasi driver Gojek

"Jika Uber mengeksekusi haknya untuk mencairkan kepemilikan sahamnya, maka Grab harus membayar Uber sebesar US$ 2,26 miliar atau lebih."

"Nilai tersebut setara dengan 409 juta saham Grab yang dimiliki Uber dengan harga US$ 5,54 per saham dengan bunga sebesar 6% per tahun," ungkap Poltak.

Selama ini portofolio Vision Fund tersebar di banyak perusahaan.

Baca Juga: Terpukul Pandemi, GoJek dan Grab Dikabarkan Bakal Digabung Dengan Nilai Perusahaan Rp 1.000 Triliun Tahun 2025

Nilainya ditaksir mencapai sekitar US$ 33 miliar hanya di sektor transportasi dan logistik.

Beberapa investasi Vision Fund di aset ride-sharing di antaranya adalah investasi US$ 7,7 miliar di Uber, US$ 11,8 miliar ke Didi China, US$ 3 miliar ke Grab Singapura, dan US$ 250 juta ke dalam Ola India.

Untuk menutupi kerugiannya itu, SoftBank telah melepas kepemilikan sahamnya di ARM, perusahaan chip asal Inggris senilai US$ 40 miliar.

SoftBank juga dikabarkan bakal melepas sahamnya di T-Mobile, perusahaan telekomunikasi asal Jerman, senilai US$ 21 miliar.

Baca Juga: Kini Aplikasi GoJek Bisa Dipakai Saat Jalan-jalan ke Vietnam, Singapura dan Thailand

Menurut Poltak, merger antara Grab dan Gojek akan menemui beberapa kesulitan. Misalnya, filosofi dan kultur antara kedua perusahaan ride-hailing tersebut berbeda.

Grab fokus menguasai pasar regional.

Makanya, unit bisnis Uber di Asia Tenggara diakuisisi oleh Grab dalam rangka memperluas pasar Grab.

Halaman Selanjutnya

Sementara, Gojek sejak aw...
Tag

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya