TikTok Lakukan Pendekatan Dengan Pendiri Instagram Untuk Jadi CEO Baru

Jumat, 18 September 2020 | 12:59
forbes.com

Kevin Systrom pendiri Instagram

Nextren.com - Dibalik kepopuleran TikTok, perusahaan aplikasi berbasis video pendek ini masih belum memiliki CEO baru.

Seperti yang kita tahu, TikTok telah ditinggal oleh Kevin Mayer selaku CEO TikTok yang memutuskan untuk hengkang pada Agustus lalu.

Posisi Mayer di TikTok sebenarnya terhitung baru seumur jagung.

Pasalnya mantan eksekutif Disney+ tersebut baru saja menjabat menjadi bos TikTok sejak bulan Juni.

Baca Juga: Ribut dengan AS, Kevin Mayer Resmi Mundur Meski Baru 100 Hari Menjabat Sebagai CEO TikTok

Menurut berbagai sumber, masa jabatan yang dipegang oleh Kevin Mayer hanya selama 100 hari saja.

Kemunduran Mayer dari TikTok dikatakannya sebagai langkah yang bijaksana sebagai seorang pemimpin.

"Saya telah melakukan refleksi signifikan tentang apa yang dibutuhkan oleh perubahaan struktural perusahaan," ucapnya, dikutip dari TheVerge (28/8).

Baca Juga: Bill Gates Sebut Rencana Microsoft Beli TikTok Sebagai Piala Beracun

Salah satu karyawan Disney+ juga sempat meledek keputusan Mayer dengan mengatakan, "Dia pikir rumput lebih hijau di sisi lain, jadi dia melompati pagar dan mendarat di pasir hisap."

Meski begitu, posisi Mayer saat ini telah digantikan sementara oleh General Manager TikTok di Amerika Utara, Vanessa Pappas.

Dan kabar hari ini menunjukkan kalau nampaknya TikTok akan segera memiliki CEO baru untuk perusahaan.

Melansir dari Business Insider, TikTok dilaporkan sedang melakukan pendekatan dengan Kevin Systrom.

Baca Juga: TikTok Malah Akan Balik Melawan Larangan Trump di Amerika Serikat

Systrom sendiri merupakan salah satu pendiri dari media sosial Instagram pada tahun 2010.

Namun saat ini dirinya sudah tidak terlibat dalam Instagram setelah memutuskan untuk mengundurkan diri bersama pendiri lainnya yaitu Mike Krieger pada September 2018 lalu.

Pendekatan antara TikTok dan Systrom sejauh ini dikatakan masih dalam tahap pendahuluan.

Dengan adanya tindakan terbaru ini, sejumlah asumsi menyebutkan kalau TikTok ingin bermain aman dengan kondisi yang sedang terjadi antara pihaknya dengan Amerika Serikat.

Seperti yang kita tahu, TikTok telah menjadi salah satu buronan Amerika untuk diblokir dari negaranya.

Baca Juga: Wajib Dijual di AS, Tiktok Jadi Rebutan Microsoft, Amazon, Twitter dan Kini Ditawar Centricus Rp 290 Triliun

Agar tidak terjadi hal tersebut, perusahaan besutan ByteDance itupun diharuskan untuk menjual perusahaannya kepada perusahaan asal AS.

Oracle pun digadang-gadang telah menjadi perusahaan Amerika yang berhasil membeli TikTok dan akan mengambil kepemilikan mayoritas dari ByteDance, dikutip dari Bloomberg.

Jadi nantinya Oracle akan mengambil 20 persen saham dan sisanya akan dipegang oleh perusahaan seperti Walmart dan investor lain dengan saham yang lebih kecil.

Baca Juga: Tawaran Microsoft Ditolak TikTok, Akankah Jadi Dibeli Oracle?

Kita tunggu saja hingga TikTok benar-benar melakukan peresmian pemimpin baru, sebab diketahui kalau langkah kali ini membutuhkan persetujuan dari Presiden Donald Trump dan Pemerintah Tiongkok.

Mungkin di sisi Donald Trump akan berjalan mudah namun sepertinya untuk Pemerintah Tiongkok akan berjalan sebaliknya.

Beberapa hari lalu, sejumlah pejabat Tiongkok menentang adanya penjualan TikTok dari pihak ByteDance.

Baca Juga: 3 Aplikasi Ini Akan Hadir Untuk Saingi TikTok, Lebih Bagus Mana?

Mereka beralasan bahwa tindakan menjual TikTok akan membuat ByteDance dan China tampak lemah dalam menghadapi tekanan dari Amerika.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya