Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com- Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di sejumlah universitas telah dilakukan untuk menyambut tahun ajaran baru tahun 2020/2021.
Hal tersebut digelar secara virtual mengingat adanya kebijakan untuk menghindari penyebaran pandemi COVID-19.
Kendati demikian, skema PKKMB secara virtual ini nampaknya masih tidak bisa terlepas dari stigma perpeloncoan yang dilakukan oleh senior kepada juniornya.
Pasalnya, pada hari Senin (14/9) telah beredar sebuah video di lini masa Twitter yang menunjukkan aksi kurang mengenakkan dari oknum senior dalam proses PKKMB Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Berdasarkan penelusuran Nextren, video tersebut diunggah oleh akun @Rafirizqu19 pada pukul 17.42 dengan caption "The real ospek online".
Video berdurasi 29 detik tersebut memperlihatkan salah satu mahasiwa baru (Maba) yang sedang disuruh untuk memperlihatkan kelengkapan pakaiannya yaitu ikat pinggang.
"Ikat pinggangmu mana?," ujar salah satu pria yang berada dalam ruang pertemuan virtual tersebut.
Baca Juga: Resiko Nomor Hape Mati yang Dijual Lagi: Dibanjiri Iklan Bahkan Rekening Dibobol
"Ikat pinggang diperlihatkan," lanjut oknum senior yang berbeda (terdengar dari intonasi dan nada suaranya).
Maba tersebut menjawab dengan singkat, "Gak ada kak."
Jawaban itu pun membuat salah satu senior perempuan merespon dengan nada tinggi dan berkata "Ga ada".
Lebih lanjut kondisi itu semakin memanas dan salah oknum senior kembali berkata dengan nada tinggi, yang kembali disambut oleh senior perempuan sebelumnya.
Baca Juga: Kasus Hacking di Twitter Sedang Diselidiki, Targetnya Ada 130 Akun
Nada yang cenderung membentak itu pun membuat oknum Maba tersebut hanya bisa menjawab, "Maaf kak".
Sejauh ini, video ospek online tersebut telah ditonton lebih dari 3 juta kali di Twitter dan topik Unesa menduduki peringkat pertama trending topik Twitter Indonesia.
Baca Juga: Kasus Rekening Bank Dibobol Dari Data Struk ATM dan KPU, Badan Siber Malah Ragu
Beberapa warganet menyebutkan kalau tindakan tersebut merupakan sesuatu yang tidak terpuji dan bisa menimbulkan trauma bagi korbannya yaitu mahasiswa baru Unesa.
Maraknya video itu pun ternyata ditanggapi dengan cepat oleh pihak universitas.
Rektor Unesa, Prof Dr Nurhasan mengungkapkan kalau pihaknya sangat menyayangkan atas viralnya video mahasiswa Unesa yang sedang melakukan PKKMB tersebut.
"Kami menyayangkan kejadian tersebut, namun juga mengakui adanya kesalahan dalam koordinasi pelaksanaan PKKMB pada salah satu fakultas di Unesa," ucapnya, dikutip dari Kompas.
Baca Juga: Viral Kasus Fetish Berkedok Riset, Selebgram Awkarin Akan Bantu ke Pengadilan
Sebagi sanksi, pihak universitas akan melakukan tindakan bersama pimpinan kemahasiswaan dari fakultas terkait kepada para oknum pelaku.
Diketahui kalau senior-senior tersebut akan diberikan evaluasi dan bimbingan.
Nurhasan juga menjelaskan kalau penyelesaian masalah ini akan dilimpahkan secara kekeluargaan.
Baca Juga: Seorang Pemuda India Bunuh Diri Gara-gara Kecewa Game PUBG Mobile Diblokir
Selain itu, viralnya kasus pembentakan yang dilakukan oleh senior kepada junior ini akan menjadi catatan penting dalam proses PKKMB selanjutnya.
"Diharapkan kejadian ini menjadi masukan untuk perbaikan daalm pengelolaan kegiatan kemahasiswaan ke depan," ujar Nurhasan.
Rektor Unesa itu pun berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan perhatian berupa kritik dan saran kepada Unesa.
(*)