Permusuhan Makin Meluas, Amerika Serikat Ancam Blokir Pembuat Chipset SMIC Asal China

Sabtu, 05 September 2020 | 14:48
GadgetsNow

Ilustrasi Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC).

Nextren.com - Amerika Serikat membuat tensi perseteruannya dengan Tiongkok makin tinggi.

Kali ini Administrasi Donald Trump dikabarkan telah mempertimbangkan untuk memblokir Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC).

Laporan ini pertama kali dibeberkan oleh salah satu pejabat di Departemen Pertahanan AS, dikutip dari GadgetsNow.

SMIC merupakan perusahaan semikonduktor asal Tiongkok yang diketahui kerap membuat sejumlah chipset-chipset terbaik untuk perangkat teknologi.

SMIC memiliki lokasi pabrik chipset di seluruh daratan China, kantor di Amerika Serikat, Italia, Jepang, dan Taiwan, dengan kantor perwakilan di Hong Kong.

Baca Juga: WeChat Dilarang AS, Pengguna iPhone di China Bisa Boikot dan Anggap Apple Hanya Telepon Yang Bisa Diganti

Perusahaan ini menyediakan layanan pembuatan sirkuit terintegrasi (IC) pada teknologi proses 350 nm hingga 14 nm, seperti dilansir Wikipedia.

SMIC didirikan pada 3 April 2000 dan berkantor pusat di Shanghai, dan pada 23 Juni 2015, Huawei, Qualcomm Global Trading Pte. Ltd., IMEC International, dan SMIC mengumumkan pembentukan SMIC Advanced Technology Research & Development (Shanghai) Corporation, sebuah perusahaan joint venture ekuitas.

Fokus perusahaan patungan ini adalah menjadi R&D untuk teknologi logika CMOS generasi berikutnya dan dirancang untuk membangun platform R&D pengembangan IC paling canggih di China.

Baca Juga: Meski Dibokir As, Aplikasi di Huawei Seri Lama Akan Tetap Dapat Update

SMIC Advanced Technology R&D (Shanghai) Corporation mayoritas dimiliki oleh SMIC, sedangkan Huawei, IMEC, dan Qualcomm adalah pemegang saham minoritas. Fokus dari perusahaan patungan ini adalah mengembangkan teknologi berbasis 14 nm (nanometer).

Lebih lanjut, salah satu juru bicara di Pentagon pun mengungkapkan kalau Departemen Pertahanan memang sedang bekerja dengan lembaga lain untuk menentukan nasib SMIC di negaranya.

Tindakan ini juga disebut-sebut sebagai bentuk rencana AS yang akan bisa memaksa pemasok barang ke negaranya agar bisa mendapatkan lisensi khusus terlebih dahulu.

Asumsi lain pun menyebutkan kalau tindakan Amerika Serikat kali ini memang sudah tidak jauh dari perang dagangnya dengan Tiongkok.

Baca Juga: Amerika Mengakui Bahwa China Punya Angkatan Laut Terbesar di Dunia

Fransiskus Simbolon

Ilustrasi perang dagang Amerika dan China. KONTAN/Fransiskus Simbolon/16/05/2019

Pihak AS tentunya tidak ingin negaranya diisi oleh mayoritas produk-produk asal Tiongkok.

Alasannya seperti yang dikatakan oleh Donald Trump yaitu ancaman keamanan data negara dan penduduk.

Kembali mengutip dari GadgetsNow, Administrasi Donald Trump dirumorkan sudah memasukkan sekitar 275 perusahaan berbasis China yang akan diblokir dari negaranya.

Baca Juga: WeChat Dilarang AS, Pengguna iPhone di China Bisa Boikot dan Anggap Apple Hanya Telepon Yang Bisa Diganti

Ratusan perusahaan itu juga dinilai sebagai sektor industri yang diprioritaskan oleh Tiongkok untuk menjalankan roda ekonomi di Amerika Serikat.

Kendati kabar ini sudah mulai tersebar ke permukaan, pihak SMIC masih belum memberikan pernyataan resmi terkait peristiwa ini.

Mari kita tunggu saja apakah akan ada kabar lanjutan dari peristiwa pemblokiran perusahaan-perusahaan asal Tiongkok di Amerika Serikat ini?

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya