TikTok Melawan Pemblokiran AS, Alphabet Induk Google Malah Ingin Membeli Sahamnya

Minggu, 23 Agustus 2020 | 19:37
cnet.com

TikTok sukses mengalahkan Facebook dan Messenger

Nextren.com -TikTok sudah membulatkan keputusannya untuk melawan keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk memblokir keberadaanya di negara tersebut.

TikTok mengatakan pada hari Sabtu (22/8), bahwa pihaknya berencana untuk mengajukan gugatan pada hari Senin (24/8) terhadap perintah eksekutif Presiden Donald Trump.

TikTok mengatakan telah mencoba untuk terlibat dengan pemerintah AS selama hampir setahun.

Tetapi perusahaan itu menghadapi kurangnya proses hukum dan bahwa pemerintah tidak memperhatikan fakta.

Baca Juga: Waduh! Instagram Bakal Tampilkan Foto Dari Akun yang Tidak Kamu Follow

"Untuk memastikan bahwa aturan hukum tidak diabaikan dan bahwa perusahaan serta pengguna kami diperlakukan secara adil, kami tidak punya pilihan selain menantang perintah eksekutif melalui sistem peradilan," kata TikTok dalam sebuah pernyataan mengutip Reuters.

Pemilik TikTok, ByteDance, mengeluarkan pernyataan terpisah pada hari Minggu yang mengatakan secara resmi akan mengajukan gugatan terhadap administrasi Trump pada hari Senin, 24 Agustus.

Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada 14 Agustus yang memberi ByteDance 90 hari untuk divestasi operasi TikTok AS.

ByteDance telah membuat kemajuan dalam pembicaraan dengan pengakuisisi potensial, termasuk Microsoft Corp (MSFT.O) dan Oracle (ORCL.N).

Baca Juga: Aliran Listrik Rumah Influencer TikTok Dipadamkan Paksa Karena Gelar Pesta Gede-gedean

Beberapa investor AS ByteDance juga dapat bergabung dengan tawaran yang menguntungkan.

Sementara TikTok terkenal karena video anodyne tentang orang-orang yang menari dan menjadi viral di kalangan remaja

Pejabat AS telah menyatakan keprihatinan bahwa informasi tentang pengguna dapat diteruskan ke pemerintah China.

Perwakilan Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: Akhirnya Pengguna TikTok Akan Dibayar Dari Video yang Mereka Buat

Tetapi di tengah permasalahan ini, perusahaan yang besar di negara AS Alphabet Inc, perusahaan induk dari Google memiliki pendapat berbeda.

Alphabet dilaporkan membuat investasi dalam operasi TikTok AS.

Menurut Bloomberg, investasi tersebut akan menjadi bagian dari penawaran grup yang dipimpin oleh perusahaan yang tidak dikenal.

Investasi Alphabet akan memberi konglomerat minoritas, saham non-voting melalui salah satu lengan investasinya.

Baca Juga: Bill Gates Sebut Rencana Microsoft Beli TikTok Sebagai Piala Beracun

Bloomberg menunjuk CapitalG, badan ekuitas swasta, sebagai kemungkinan investor.

Sampai sekarang, minat Alphabet dilaporkan gagal dalam beberapa hari terakhir, meskipun masih dapat berpartisipasi dalam tawaran di masa mendatang.

Tidak jelas berapa banyak perusahaan yang menjadi bagian dari konsorsium yang mencoba mengajukan penawaran yang lebih besar.

Selama beberapa tahun terakhir, TikTok telah muncul sebagai salah satu layanan berbagi video paling populer di pasaran.

Baca Juga: WeChat yang Diblokir AS Dipakai 1,2 Miliar Orang per Bulan, Bisa Bikin iPhone Tak Laku!

Bloomberg mencatat bahwa perusahaan itu memiliki lebih dari 100 juta pengguna di AS saja, tetapi peningkatan popularitas telah menempatkannya di tengah kontroversi.

Melansir XDA Developers, TikTok memiliki waktu hingga 12 November untuk menemukan pembeli sebelum aplikasi media sosial tersebut dilarang di AS.

Microsoft sebelumnya muncul sebagai pelamar, sementara Oracle dan Twitter juga diduga tertarik untuk mengajukan penawaran.

Baca Juga: TikTok Malah Akan Balik Melawan Larangan Trump di Amerika Serikat

Sementara Alphabet diduga tertarik untuk merebut saham minoritas di TikTok, Bloomberg melaporkan akuisisi langsung tidak mungkin dilakukan mengingat masalah regulasi yang bisa timbul.

Selain itu, YouTube sudah mengerjakan aplikasi layanan bergaya TikToknya sendiri, yang disebut YouTube Shorts.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : Reuters, xda-developers

Baca Lainnya