Menkominfo Tanggapi ICW Soal Anggaran 90 Miliar Buat Influencer

Sabtu, 22 Agustus 2020 | 16:00
Kompas.com/Gito Yudha Pratomo

Menkominfo Johnny G. Plate

Nextren.com - Indonesian Corruption Watch (ICW) dikabarkan telah menemukan sebuah laporan anggaran fantastis berjumlah sekitar Rp 90 Miliar.

Data tersebut merupakan program belanja dari akumulasi pemerintah sejak tahun 2017 sampai 2019 yang dihimpun ICW dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

Kabar ini mencuat pada hari Kamis (20/8), setelah adanya ungkapan secara daring dari peniliti ICW, Egi Primayogha dalam konferensi pers virtual bertajuk "Rezim Humas: Berapa Anggaran Influencer?".

Dalam laporannya, ICW menjelaskan bahwa menemukan 40 paket pengadaan dengan kata kunci influencer dan key opinion leader dalam kurun waktu dua tahun tersebut.

Baca Juga: Situs Film Streaming Ilegal Kembali Menjamur, Menkominfo Tegas Minta Dihentikan

Lebih rinci, ICW membeberkan kalau yang terbanyak menerima paket adalah Kementerian Pariwisata dengan pengadaan 22 paket beserta anggaran Rp 77,6 miliar.

Kemudian disebutkan juga kalau Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menerima anggaran sebesar Rp 10,83 miliar.

Menjawab hal tersebut, Menkominfo, Johnny G. Plate pun turut memberikan komentarnya.

Baca Juga: Inilah Metode-Metode yang Disiapkan Menkominfo Untuk Hadapi New Normal

Melansir dari Kompas, menteri Johnny mengaku tidak mengetahui tentang temuan yang dinyatakan oleh ICW soal belanja pemerintah untuk membayar influencer tersebut.

Ia pun mengaku bahwa pihak Kemenkominfo memiliki program coaching clinic yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Siberkreasi pada tahun 2018.

Johnny pun mengakui kalau program tersebut memang mengikutsertakan influencer di dalamnya.

Namun Menkominfo menjelaskan, "Program coaching clinic school of influencer Kominfo itu bukan untuk membiayai influencer tetapi pelatihan bagi yang berminat berprofesi sebagai influencer," seperti yang dikutip dari Kompas.

Baca Juga: Surat Bebas Covid Dijual Rp 70 Ribu di E-Commerce, Kominfo Bakal Tindak Tegas

Ilustrasi Influencer

Lebih lanjut, menteri Johnny menegaskan kalau coaching clinic dibuat supaya para peserta memiliki kemampuan sebagai influencer yang baik.

Hal itu dikarenakan pihak Menkominfo ingin membuat influencer Indonesia memiliki literasi digital yang baik.

Dengan begitu, transformasi digital bisa tercapai sebagaimana mestinya.

Baca Juga: Kominfo RI Akan Beli Mesin Rp 1 Triliun Untuk Blokir Situs Judi dan Porno Tanpa Libatkan Operator

"Kominfo melibatkan banyak lembaga swadaya maupun organisasi kemasyarakatan untuk mendukung kegiatan literasi digital," ucap Johnny.

Johnny memang tidak menjelas secara rinci besaran anggaran yang dikeluarkan untuk program ini.

Namun ia menegaskan kalau anggaran yang dialokasikan untuk program tersebut tidak sebesar yang diisebutkan oleh ICW yakni Rp 10,83 Miliar untuk kementeriannya.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya