Bikin Gentar Amerika, Rusia Diminta Hentikan Dua Senjata Nuklir Ini

Jumat, 24 Juli 2020 | 21:12
Defence Blog

Drone nuklir Poseidon milik Rusia

Nextren.com - Dua senjata Rusia yang menggendong hulu ledak nuklir membuat Amerika Serikat (AS) gentar.

Kedua senjata itu adalah Burevestnik dan Poseidon.

Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat (AS) untuk Kontrol Senjata mengatakan, Rusia harus berhenti mengembangkan apa yang ia yakini sebagai rudal jelajah bertenaga dan berhulu ledak nuklir yang berbahaya.

Burevestnik, yang NATO sebut sebagai SSC-X-9 Skyfall, diyakini telah meledak selama tes peluncur roket rahasia di laut di Rusia Utara pada Agustus tahun lalu dan menewaskan lima ilmuwan.

Baca Juga: Drone Nuklir Rusia Poseidon, Bisa Dikontrol Hingga 10 Ribu Km dan Picu Tsunami Saat Meledak

Media Rusia menggambarkan Burevestnik sebagai "Chernobyl kecil terbang", yang dikatakan oleh Presiden Vladimir Putin tidak terbatas jangkauannya dan mampu menghindari perisai rudal AS.

Marshall Billingslea, Utusan Khusus Presiden AS untuk Kontrol Senjata, menyatakan, sangat jelas bahwa rudal Rusia tersebut adalah pemborosan dana yang sangat besar.

Dan, Moskow harus "berhenti dan meninggalkan ide-ide yang mengganggu kestabilan" seperti itu.

"Kami terus terang tidak berpikir senjata ini harus ada sama sekali," kata Billingslea di hadapan Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Selasa (21/7), seperti dikutip The Moscow Times.

Baca Juga: Drone Pandemi Ini Bisa Pantau dan Deteksi Orang Terinfeksi Virus Corona Dari Jarak Jauh

Menurut dia, negosiasi pengendalian senjata AS-Rusia akan mencakup beberapa senjata nuklir dan hipersonik yang Putin sebutkan menjelang pemilihannya kembali pada 2018 lalu.

Tapi, ia menekankan, Rusia harus memasukkan Burevestnik.

Poseidon, senjata hari kiamat

“Mengapa Anda memiliki rudal jelajah bertenaga nuklir dan berhulu ledak nuklir? Itu tidak lebih dari Chernobyl terbang,” sebut Billingslea.

“Pikirkan saja radioaktif yang akan dihasilkannya saat ia berputar (terbang)."

Baca Juga: Canggihnya Robot Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Ini, Bisa Dikendalikan Jarak Jauh Hingga 1,5 Km

"Tidak ada argumen yang baik dan logika untuk memiliki sistem kiamat semacam ini," ujarnya.

Dalam kicauan di Twitter pada awal Juli lalu, Billingslea mengatakan, AS melihat Burevestnik dan "drone hari kiamat" Poseidon sebagai "konsep mengerikan" yang harus Rusia tangguhkan.

Poseidon adalah salah satu dari enam senjata nuklir strategis baru negeri beruang merah itu.

Kapal selam tak berawak tersebut juga bertenaga dan membawa hulu ledak nuklir.

Baca Juga: Pakai Drone Fixed Wing, Terra Drone Indonesia Survei 134 Km Rencana Jalur Listrik PLN di Maluku

Rusia membuat drone berbentuk seperti torpedo raksasa untuk membawa hulu ledak nuklir seberat hingga dua megaton.

Analis senjata menyebutnya sebagai "senjata nuklir hari kiamat".

Mendapat dukungan reaktor nuklir kecil, Poseidon memiliki jangkauan 10.000 kilometer untuk mengarungi lautan dunia.

Baca Juga: Ujicoba Taxi Drone Pertama Indonesia di Bantul Jogja, Bisa Angkut 2 Orang

Meluncur dari Laut Barents atau perairan lain di Kutub Utara, drone bawah air tersebut bisa melintasi Atlantik Utara.

Namun, tak lama setelah kecelakaan mematikan saat uji coba Burevestnik pada Agustus 2019 lalu, Presiden AS Donald Trump menyatakan, AS memiliki rudal "serupa tapi lebih canggih.

Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Ini dua senjata nuklir Rusia yang bikin Amerika Serikat gentar

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya