Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com- Penipuan dengan metode pesan Phising hingga saat ini masih menyasar para pengguna internet.
Hal ini diketahui telah bertambah semenjak kebijakan belajar dari rumah bagi para pelajar bergulir.
Ya, hal itu disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan pelajar mengenai tindakan penipuan di dunia maya.
Menyoal hal tersebut, Google Indonesia melakukan webinar bertajuk "Tangkas Berinternet" bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa) RI.
Baca Juga: Bocor Lagi! 2,3 Juta Data Pribadi Warga Indonesia Dicuri, 200 Juta Terancam
Press conference virtual itu dilaksanakan pada hari Selasa (21/7) dan dihadiri oleh Webmaster Outreach Strategist, Google Asia Pasific, Aldrich Chirstopher.
"Ada banyak penjahat yang membuat email serta situs phising yang benar-benar menyerupai dengan situs resmi," ucap Aldrich.
Maka dari itu, Google pun memberikan beberapa ciri-ciri yang mudah untuk anak bisa mengenai tindakan phising.
Baca Juga: 3 Istilah Hacking yang Sering Dilakukan Oleh Peretas dan Solusinya
1. Lihat Logo
Email atau pesan phising kerap kali menjebak korbannya dengan tampilan situs-situs yang menyerupai dengan situs asli.
Kendati demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti logo.
Hal ini beralasan karena beberapa penjahat siber kerap melupakan kehadiran logo pada pesan palsunya tersebut.
Jika memang logo situs ada, maka kamu harus mencermati apakah ada perbedaan dari bentuk hingga warnanya.
Baca Juga: Cara Mengamankan Akun Email Dari Pesan Spam dan Phising di Gmail
2. Cermati Kesalahan Ejaan
Dalam sebuah situs resmi, sejumlah perusahaan kerap kali menggunakan bahasa dan kalimat yang tersusun dengan baik.
Nah, untuk situs-situs penipuan, pola kalimat yang digunakan kerap kali lebih berantakan dan menggunakan bahasa sehari-hari.
Mungkin ada beberapa situs resmi yang menggunakan teknik tersebut juga di situsnya.
Namun, tidak banyak dan mungkins aja kamu bisa melihat keasliannya dari segi lain.
Baca Juga: Kasus Hacking di Twitter Sedang Diselidiki, Targetnya Ada 130 Akun
3. Apakah URL situs ada "https://" dan logo gembok kecil
Langkah ketiga untuk mengenali ciri-ciri email phising adalah penyematan "https://" pada awal alamat situs.
Selain itu, ajarkan anak untuk bisa membedakan situs aman dan tidak melalui logo gembok yang berada di sebelah kiri layar laptop.
Jika logo gembok berwarna hijau, maka itu menandakan bahwa situs yang diakses aman.
Baca Juga: Twitter Elon Musk, Barack Obama, & Apple Dihack Bagi-Bagi Bitcoin!
Sedangkan kalau gembok memiliki warna merah, artinya adalah situs yang sedang atau akan diakses memiliki risiko keamanan.
4. Adakah tampilan berisi spam
"Kadang kalau kita membuka link di email, kerap kali ada pop-up yang menunjukkan terdapatnya virus," ucap Aldrich.
Jika itu terjadi, besar kemungkinan kalau email tersebut adalah phising.
Baca Juga: 8 Tips Membuat Password Akun yang Kuat Agar Sulit Dibobol Hacker
5. Cek syarat dan ketentuan yang tertera di email
Aldrich mengatakan bahwa biasanya, email phising akan berbentuk hal-hal berbau hadiah.
Jika memang anak menerima pesan tersebut, sebaiknya cek duku syarat dan ketentuannya di bagian bawah email.
Lalu, ajarkan anak untuk melakukan pengecekkan secara teliti nominal hadiah yang tertera di email atau situs.
Nah, itulah ciri-ciri email phising yang bisa diajarkan ke anak agar bisa membedakan mana tautan asli dan palsu.
Semoga informasi ini dapat membantu Sobat Nextren yang memiliki anak usia sekolah.
(*)