Nextren.com – Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyampaikan wacana tentang Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ akan diterapkan secara permanen. Ada banyak pro dan kontra terhadap wacana ini.
“Wacana tersebut menarik, karena kalau dari apa yang kami tangkap, pemerintah dalam hal ini Mendikbud ingin agar "pelajaran" atau pengalaman yang didapat dunia pendidikan Indonesia di masa COVID-19 ini tidak menghilang begitu saja pada saat kondisi kembali normal. Ini menjadi momen dunia pendidikan untuk bertransformasi,” ungkap Fernando Uffie, Pendiri Kelas Pintar, hari ini (15/7) dalam paparan secara online dengan Nextren dan media-media lainnya.
Uffie juga menambahkan bahwa “KELAS PINTAR percaya bahwa kehadiran teknologi tidak untuk mengancam eksistensi atau peran dari stake holder yang ada di ekosistem pendidikan saat ini. Tapi justru menguatkannya”.
Baca Juga: Cara Menggunakan Google Classroom untuk Belajar dari Rumah, Lengkap dan Mudah!
Lalu, jika ditanya, apakah PJJ permanen cocok untuk dunia pendidikan Indonesia?
“Kalau saya melihatnya lebih ke PJJ masuk ke dalam sistem pendidikan Indonesia. Penggunaannya tergantung dari masing-masing kebutuhan institusi pendidikan."
"Sehingga ke depannya, kita akan melihat ada sekolah atau institusi pendidikan yang membuka kelas online, dimana lulusannya terakreditasi sama seperti kelas offline-nya."
"Atau mereka menggunakannya sebagai tools pembelajaran, modelnya Hybrid yaitu daring dan luring. Atau muncul institusi-institusi pendidikan yang hanya membuka kelas online saja, tapi lulusannya terakreditasi dan diakui dalam sistem pendidikan di Indonesia,” ujar Uffie menjelaskan.
Baca Juga: 8 Tips Membuat Password Akun yang Kuat Agar Sulit Dibobol Hacker
Pembelajaran jarak jauh dengan lulusan yang terakreditasi sendiri sebenarnya bukan hal baru di dunia pendidikan.
Jadi jika Pemerintah mewacanakan PJJ secara permanen, PR pertamanya adalah tentang akreditasi dan kebijakan pendukung yang terkait dengan kemudahan membuka kelas online baik secara full maupun hybrid.
Dan jika bicara akreditasi lalu dikaitkan dengan konteks hari ini, maka menyediakan sarana prasarana PJJ seharusnya menjadi tanggung jawab pihak sekolah atau institusi pendidikan.
Karena penyediaan sarana dan prasarana pendidikan masuk dalam salah satu syarat akreditasi.
Baca Juga: Ini Dampak Negatif WFH Pada Pelajar, Anak-Anak Jadi Kecanduan Medsos
“Jadi kalo sekarang kita melihat ada sekolah unggulan atau terakreditasi A melakukan PJJ menggunakan email atau platform yang bukan peruntukannya, seharusnya itu bisa mempengaruhi ranking akreditasinya.
Karena menurut kami, platform PJJ harus bisa secara maksimal mengakomodir aspek pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku.
Dengan begitu, kurikulum yang berlaku bisa terlaksana meski pembelajaran dilakukan secara online”, ujar Uffie menambahkan.
Inilah yang sebenarnya menjadi pendoman KELAS PINTAR dalam mengembangkan menu atau fungsi-fungsi yang ada di fitur SEKOLAH.
Seperti namanya, SEKOLAH akan membuat guru dan siswa bisa menjalankan proses belajar mengajar layaknya di ruang kelas (KELAS). Dimana tatap muka tetap ada, meski secara virtual.
Baca Juga: Review Lengkap Kamera Samsung Galaxy A11: Ultra Wide, Selfie Hingga Malam Hari
Lewat fitur ini lagi, bukan saja guru yang dimudahkan dengan adanya opsi untuk merekam materi pembelajaran, para siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi juga dapat langsung bertanya pada guru.
Pun demikian, guru bertanya pada siswa. Guru juga dapat menjelaskan materi pelajaran dengan bantuan virtual whiteboard atau berbagi layar (share screen) pada siswa.
Dengan begitu, guru dapat lebih optimal dalam menunaikan tugasnya, sementara siswa bisa lebih mudah dalam menerima materi yang diajarkan.
Ketika guru ingin memberikan Pekerjaan Rumah atau Project, menu PR dan menu PROJECT hadir untuk membantu baik guru maupun siswa.
Baca Juga: Inilah 3 Platform Untuk Nabung Emas Digital dan Beberapa Keunggulannya
Dimana keduanya dapat langsung mengirim, mengunduh dan mengunggah file dalam bentuk pdf, png, jpeg maupun doc tanpa perlu mengirimkannya dalam bentuk email atau bahkan meminta bantuan platform lain.
Selanjutnya, guru bisa memberikan penilaian dan penjelasan dari setiap jawaban PR dan Project yang diberikan.
Project ini biasanya diberikan oleh guru pada siswa sebagai cara untuk menunaikan tugas dalam menjalankan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning/PBL) atau model pembelajaran yang menggunakan proyek (kegiatan) sebagai inti pembelajaran yang dianjurkan terkait dengan implementasi kurikulum 2013.
Fungsi yang kurang lebih sama kita dapatkan dari menu TUGAS, dimana lewat menu ini guru dapat memberikan tugas atau assessment secara online dengan soal yang dibuat sendiri.
Baca Juga: Realme Juga Akan Hadirkan Pengisian Daya Cepat 125W Setelah Oppo
Adapun jenis soal yang dibuat bisa berupa Essay maupun pilihan ganda. Untuk urusan bobot, guru juga yang nantinya akan menentukan.
Ketika tiba saatnya UJIAN, menu bertajuk serupa memungkinkan guru bisa dengan mudah membuat ujian online yang nantinya dapat langsung dikerjakan oleh siswa.
Soal ini dapat dibuat sendiri sesuai dengan standar masing-masing sekolah atau menggunakan kumpulan soal yang ada di bank soal KELAS PINTAR, yang sudah disesuaikan dengan kurikulum nasional. Dengan laporan hasil ujian yang nantinya bisa diperoleh secara realtime.
Sementara itu, menu MONITORING bertindak dalam membantu guru atau tenaga pengajar dalam memantau dan mengawasi siswa saat ujian online.
Baca Juga: Kini Bisa Bayar Pajak dan Balik Nama Kendaraan Bermotor Lewat Gojek GoService
Dengan menu ini, bukan saja memantau aktivitas siswa saat ujian online sedang berlangsung, tetapi juga aktifitas di computer siswa juga dapat dipantau. Bahkan, guru memungkinkan untuk langsung memberikan instruksi, peringatan dan pengumuman.
Semua proses pengawasan ini tercatat, dan guru akan mendapatkan aktifitas (LOG) dari penggunaan menit ke menit serta dapat melihat hasil laporan rekaman pengawasan siswa.
Dengan demikian, Guru dapat memastikan bahwa soal ujian yang diberikan, benar-benar dijawab oleh siswa.
Baca Juga: Bos realme Indonesia Konfirmasi HP Baru Misterius Baterai 6000mAh
Solusi aplikasi KELAS PINTAR
Jika pun fitur SEKOLAH tidak digunakan, pemanfaatan solusi KELAS PINTAR tetap bisa digunakan oleh siswa.
Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, dari materi yang telah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku (SD-SMA), hingga tawaran berbagai metode penyampaian, yakni dalam bentuk tulisan atau text, serta audio dan visual. Dan menariknya, semua ini bisa diakses bukan saja dari laptop atau komputer, tetapi juga smartphone dan tablet. Jika materi pelajaran sudah dikuasai, para siswa juga bisa menguji diri dengan mencoba soal-soal latihan yang disediakan. Semua itu dapat diperoleh dalam SOAL.
Baca Juga: Bos realme Indonesia Konfirmasi HP Baru Misterius Baterai 6000mAh
Bank soal ini dibuat lebih BERBOBOT karena digarap oleh Guru Pintar dan sesuai dengan kurikulum, LENGKAP karena mencakup seluruh materi pelajaran yang ada di kurikulum terbaru sesuai dengan kelas, mata pelajaran, materi atau bab, topik yang diajarkan dan memiliki variasi soal dari semua level (LOTS, MOTS, HOTS).
Masih kesulitan dalam menjawab pertanyaan dengan benar? Ternyata, dalam SOAL juga ada penjelasan serta rangkuman materi.
Dengan begitu siswa dapat mempelajari lebih dalam, sebelum akhirnya dapat menyelesaikan semua soal yang ada tanpa harus keluar dari solusi KELAS PINTAR.
Solusi Kelas Pintar semakin lengkap dengan keberadaan fitur TANYA, yang memungkinkan siswa bertanya secara langsung pada guru. Guru yang menjawab pun bukan guru sembarang, melainkan yang tersertifikasi, ahli dibidangnya dan siap menjawab secara tepat dan benar. (*)
Ada banyaj fitur Kelas Pintar yang bisa dan dimanfaatkan untuk belajar online secara penih, dan dapat disimak tampilan fitur SEKOLAH dari Kelas Pintar.