Ekonomi Digital Indonesia Terus Tumbuh Meski Diterpa Badai COVID-19

Selasa, 07 Juli 2020 | 20:45
Kemenparekraf

Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Josua Simanjuntak.

Nextren.com -Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) telah resmi membuka program Baparekraf for Startup (BEKUP) edisi kelima.

Hal tersebut diumumkan dalam acara konferensi pers yang digelar secara virtual pada Selasa (7/7).

Baca Juga: Tinc Batch 5 untuk Startup Digelar, Kolaborasi Telkomsel dan Inovator Membangun Ekosistem Digital di Indonesia

Selain pembukaan BEKUP edisi kelima, ada beberapa hal lain yang juga dibahas dalam acara tersebut.

Salah satu topik yang bisa dibilang cukup menarik adalah mengenai kondisi ekonomi digital di Indonesia.

Diketahui, pandemi COVID-19 yang melanda dunia saat ini, telah menjadi momok menakutkan bagi berbagai sektor, tak terkecuali ekonomi.

Namun, hal tersebut justru berbanding terbalik untuk sektor ekonomi digital.

Baca Juga: Social Bella Kenalkan E-Commerce Terbaru Kecantikan dan Perawatan

Walaupun ekonomi secara keseluruhan terkena dampak buruk, akan tetapi, pandemi ini justru jadi berkah untuk ekonomi digital.

Direktur Apliksi dan Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam mengatakan, saat ini kondisi ekonomi digital Indonesia mengalami pertumbuhan.

"Kalo kondisi ekonomi digital (di tengah) COVID-19 ini, secara keseluruhan malah naik ya, terutama di e-commerce," ungkapnya.

Menurutnya, situasi ini jadi momentum bagi para pelaku UKM konvensional untuk bertransformasi ke platform digital.

Baca Juga: Situs BeliMobilGue Ubah Nama Setelah Kolaborasi Dengan OLX Indonesia

Terlebih, saat ini pemerintah sudah mencanangkan program bertajuk "Bangga Buatan Indonesia".

Progarm tersebut merupakan hasil kerja sama pemerintah dengan beberapa e-commerce untuk mendukung UKM agar dapat bertransformasi ke platform digital.

Pemerintah menargetkan total 2 juta UKM konvensional beralih ke platform digital dalam menjajakan produk lokal.

Hal tersebut bisa dibilang jadi salah satu upaya pemerintah untuk fokus mengembangkan sektor ekonomi digital.

Baca Juga: Belanja Online di E-commerce Luar Negeri Mulai 1 Agustus Lebih Mahal 10 Persen

Selain itu, di luar situasi pandemi, Neil menyebut kalau ekonomi digital Indonesia memiliki potensi.

"Tahun lalu itu kalo tidak salah nilai transaksi e-commerce itu mencapai $55 miliar," katanya.

Baca Juga: Cara Jitu Memotret Produk Dengan Hape Untuk Jualan Online

Melihat adanya peluang tersebut, dia pun menaruh harapan untuk kemajuan ekonomi digital Indonesia ke depannya.

"Harapannya sih kondisi ini jadi momentum untuk bener-bener berkembang pesat untuk ekonomi digital." pungkasnya. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya