Dua Kapal Induk Amerika ke Laut China Selatan Unjuk Kekuatan, China Gertak Balik

Senin, 06 Juli 2020 | 20:01
reuters

Ilustrasi kapal induk AS di Laut China Selatan

Nextren.com -Laut China Selatan memanas pada akhir pekan, Sabtu (4/7/2020).

Melansir The New York Times, dua kapal induk Amerika berlayar ke Laut China Selatan pada hari Sabtu.

Pejabat Angkatan Laut AS menggambarkan hal ini sebagai operasi kebebasan navigasi.

Yang menegangkan, pada saat yang bersamaan, militer China juga melakukan latihan di dekat wilayah itu.

Menurut pernyataan Armada Ketujuh Angkatan Laut AS, dua kapal induk yakni Ronald Reagan dan Nimitz itu dikerahkan untuk mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Baca Juga: Prancis Tidak Melarang Huawei , Asal Operator Telko Bisa Menghindar

Dikatakan pula bahwa kapal-kapal itu, yang didampingi kapal perang dan pesawat terbang, sedang melakukan latihan untuk meningkatkan pertahanan udara dan serangan rudal jarak jauh, di wilayah operasi yang berkembang pesat.

Analis AS Carl Schuster, mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS, mengatakan bahwa latihan dua-kapal induk AS itu menunjukkan kekuatan yang hanya dimiliki oleh Angkatan Laut AS, setidaknya untuk saat ini.

Seperti dilansir CNN, saat ini China hanya punya satu kapal induk yang sudah beroperasi penuh, sementara kapal induk kedua baru dalam kondisi mendekati status penuh.

Namun keduakapal induk China itu tidak memiliki ukuran dan kemampuan untuk mengangkut pesawat sebanyak dua kapal induk Angkatan Laut AS tersebut.

Baca Juga: India Blokir 59 Aplikasi Asal Tiongkok Termasuk TikTok, Setelah Militernya Bentrok

Padahal kedua kapal induk AS itu baru saja selesai beroperasi dengan kapal induk yang ketiga, USS Theodore Roosevelt, di dekat Laut Filipina.

"Skala berbeda dari kekuatan tempur yang ditunjukkan, antara latihan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (China) dan Angkatan Laut Amerika Serikat akan terlihat."

"Hal itu mengirimkan sinyal militer dan geopolitik ke China dan kawasan," kata Schuster.

"Latihan Angkatan Laut AS ini menunjukkan siapa yang memiliki kekuatan potensial lebih besar."

Schuster mencatat, bahwa mengoperasikan dua kapal induk di Laut China Selatan bisa menjadi operasi yang lebih kompleks, dibandingkankeberadaan tiga kapal di Laut Filipina.

Baca Juga: Gagal di India, WhatsApp Payment di Brasil Diblokir Baru Seminggu Beroperasi

"Laut Filipina adalah lautan terbuka, sedangkan Laut China Selatan dipenuhi dengan klaim udara dan ruang laut yang saling bersaing," katanya kepada CNN.

Menambah kompleksitas kondisi tersebut, AS menambah daya tembaknya dalam latihan tersebut, lewat pesawatpembom B-52 yang terbang bareng pesawat tempur dari kapal induk itu.

Pesawat pembom itu terbang 28 jam tanpa henti dari markasnya di Louisiana untuk berpartisipasi dalam latihan. Hal itu menunjukkan kemampuan Angkatan Udara AS untuk memindahkan aset dengan cepat kewilayah panas dunia.

"Serangan semacam ini menunjukkan kemampuan kita untuk menjangkau dari stasiun utama, untuk terbang ke mana saja di dunia dan menjalankan misi itu dengan cepat beregenerasi dari pangkalan operasi maju dan melanjutkan operasi," papar Letnan Kolonel Christopher Duff, komandan Skuadron Bom ke-96, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Sorotan Dunia ke TNI yang Gagalkan Perang, Berani Hadang Tank Israel di Depannya

Namun China, dalam laporan Global Times, menyebutbahwaAS tidak lebih dari macan kertas di depan pintu negara China.

Pemerintah Negeri Panda itu juga mengatakan Beijing memiliki lebih dari cukup senjata untuk mempertahankan posisinya di Laut China Selatan.

"Laut Cina Selatan sepenuhnya berada dalam jangkauan PLA (negara China), dan setiap pergerakan kapal induk AS di wilayah tersebut diawasi dengan ketat dan diarahkan oleh PLA, yang memiliki berbagai macam senjata pembawa anti-pesawat seperti DF-21D dan DF-26, yang keduanya dianggap sebagai rudal 'pembunuh kapal induk'," kata laporan Global Times.

Sebagi informasi tambahan saja, The New York Times juga menulis, penempatan kapal induk Amerika Serikat dan kekuatan serangannya itu, sering digunakan sebagai sinyal untuk mencegah musuh.

Baca Juga: Jarak Kapal Perang AS dan China Cuma 100 meter, Konflik di Laut China Selatan Makin Panas

Upaya mengirim dua kapal induk sekaligus, bisa dilihat sebagai aksi unjuk kekuatan yang signifikan.

Pada tahun 2016, misalnya, Menteri Pertahanan AS saat itu yakni Ashton B. Carter melakukan tur dua kapal induk yang berlayar melalui Laut China Selatan, sebagai pengingat bagi Beijing, bahwa Amerika Serikat berkomitmen terhadap sekutu AS di wilayah tersebut.

Kendati demikian, seorang pejabat Angkatan Laut AS pada hari Sabtu menggambarkan, bahwa misi itu sebagai operasi rutin, bukan melakukan aksi unjuk kekuatan yang disengaja kepada militer China saat melakukan latihan militernya sendiri di laut.

Pejabat yang menjadi sumber The New York Times itu menjelaskan, misi operator sebelumnya telah direncanakan untuk memastikan bahwa jalur pelayaran dan navigasi tetap terbuka di perairan internasional.

Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Amerika pamer kekuatan di Laut China Selatan, Beijing: AS tak lebih dari macan kertas

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya