Nextren.com - Terjadinya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia membuat tempat hiburan seperti bioskop harus tutup sementara sejak pertengahan Maret.
Jaringan bioskop CGV membenarkan kerugian finansial yang dirasakan cukup signifikan.
CGV mencoba cara baru untuk menyiasati kerugian mereka.
"Karena 68 bioskop tutup, enggak cuma sebulan, ini mau masuk bulan keempat kita tutup. Jadi kerugian secara revenue pasti ada," kata perwakilan PR CGV, Hariman Chalid, dalam siaran langsung Instagram @cgvindonesia, Jumat (26/6/2020).
Baca Juga: Ini 6 Aturan Baru Nonton di Bioskop, Nonton Bareng Pacar Bakal Repot Nih!
Siasat yang mereka ambil adalah dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi agar tetap terhubung ke pelanggan mereka.
"Saat ini kita beralih ke digital baik itu terkait dengan pembuatan konten atau live Instagram."
"CGV juga berinisiatif mengundang aktor aktris produser film, semua pelaku industri film untuk berdiskusi di live Instagram," ujar Hariman.
Baca Juga: 10 Ribu Bioskop di China Ditutup, Film Baru Bakal Tayang Secara Online
Untuk siaran langsung Instagram pun CGV berhasil menggaet sponsor.
"Itu responsnya sangat-sangat positif bahkan kita sudah mendapat sponsor untuk menggelar live Instagram dari salah satu perusahaan," ujar Hariman.
Ada pula upaya perusahaan untuk menanggulangi krisis keuangan.
"Menstabilkan bisnis dengan mengurangi semua cost, pengeluaran yang tidak perlu kita kurangi," kata Hariman.
Baca Juga: Koneksi Jaringan Berbasis IoT Telkomsel Dipakai Alfamart Dalam Transformasi Sistem Jaringan Internal
Informasi tambahan, CGV selain mendapatkan keuntungan dari penjualan tiket film, perusahaan mereka ternyata juga menyediakan jasa pembuatan video sehingga dapat membantu pemasukan.
"CGV pendapatannya tidak cuma dari penjualan tiket saja. Kita juga ada jasa pembuatan video. Itu juga sudah ada beberapa perusahaan yang menggunakan jasa kita," ujarnya.
Namun, yang paling utama bagi CGV ialah kembalinya kepercayaan masyarakat untuk menonton di bioskop.
Baca Juga: Lenovo Beri Indikasi Akan Ada IdeaPad Gaming Baru Versi Prosesor AMD
"Yang penting ketika buka nanti kita tidak memikirkan profit, tetapi lebih ke mengembalikan kepercayaan penonton untuk tetap mau ke bioskop, untuk saat ini."
"Bagaimana kita memastikan orang-orang menonton di bioskop itu aman, nyaman, enggak ragu," tutur Hariman.
Hingga saat ini belum dapat dipastikan kapan bioskop bisa beroperasi seperti sebelum adanya pandemi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bioskop Merugi gara-gara Pandemi, Begini Cara CGV Siasati Kerugian "Penulis : Melvina Tionardus