Nextren.com - Perseteruan antara Donald Trump dengan perusahaan media sosial Twitter kembali terjadi.
Kali ini ditemukan laporan bahwa video yang diunggah oleh Trump melalui akun Twitternya @realDonaldTrump telah dilabeli lagi oleh aplikasi.
Melansir dari The Verge, label tersebut menunjukkan tulisan "manipulated media" atau media manipulasi di bagian bawahnya.
Hal ini menunjukkan bahwa pertikaian antara pemimpin negara dengan perusahaan milik Jack Dorsey itu belum selesai.
Baca Juga: Donald Trump Ancam Tutup Medsos Karena Tak Terima Cuitannya Dianggap Menghasut dan Tak Berdasar
"Tweet ini telah diberi label sesuai dengan kebijakan media sintesis dan manipulasi kami," ungkap juru bicara Twitter.
Kalau dilihat dari apa yang ditunjukkan oleh video tersebut, di bagian awal terlihat sebuah unggahan video dengan desain layaknya CNN (palsu) dengan judul berita yang menunjukkan tindakan rasial.
Selain itu judul berita yang menegaskan adanya tindakan rasial yang dilakukan oleh anak itu juga diperlihatkan untuk menggiring opini.
Baca Juga: Donald Trump Diserang Hacker yang Diduga Didanai Tiongkok dan Iran
Mungkin saja ini lah yang membuat unggahan Trump itu dilabeli "manipulasi" oleh pihak Twitter.
Kembali melansir dari The Verge, diketahui kalau pelaku pembuat video tersebut adalah Carpe Donktrum yang merupakan pencipta meme pro-Trump.
Sebagai salah satu pembuatan meme yang kerap mendukung Donald Trump, dikabarkan kalau ini adalah pertama kalinya video Donktrum di labeli seperti oleh Twitter.
Baca Juga: Perusahaan Digital Netflix cs Bakal Kena Pajak, Donald Trump Tidak Terima
Dengan apa yang terjadi ini menunjukkan bahwa saat ini pihak Twitter sudah meningkatkan lagi terkait penyebaran disinformasi di platformnya.
Selain itu video ataupun postingan yang dilabeli oleh Twitter tersebut tidak akan ditangguhkan atau diturunkan kecuali memang dilaporkan oleh para warganet.
Baca Juga: Insinyur Penting Facebook Dipecat, Gara-gara Kritik Pembiaran Postingan Rasis Donald Trump
Sebagai informasi, Twitter pertama kali melakukan pelabelan pada sebuah cuitan di tanggal 26 Mei lalu.
Tweet yang mendapatkan label "menyesatkan" kala itu juga hadir pada tweet tentang pemungutan suara yang pada akhirnya membuat Donald Trump murka.
Bahkan Trump sempat ingin melakukan penutupan terhadap beberapa media sosial termasuk Twitter karena telah melabeli cuitannya sebagai informasi yang menyesatkan.
(*)