Jarak Kapal Perang AS dan China Cuma 100 meter, Konflik di Laut China Selatan Makin Panas

Rabu, 17 Juni 2020 | 16:35
DEFENSE STUDIES

Kapal induk China, Liaoning

Nextren.com - AS dan China, dua negara besar ini makin panas saja, sejak perang dagang digaungkan oleh presiden AS Donald Trump.

Saling serang kata-kata, perang tarif, saling blokir bisnis, dan kini makin dekat saja dengan perang senjata.

Padahal kedua negara nuklir itu bisa dibilang punya militer terkuat di dunia, dengan kondisi ekonomi China saat ini jauh lebih kuat.

Kini China dan Amerika Serikat menghadapi risiko konflik yang kian nyata di Laut China Selatan.

Baca Juga: Pegawainya Suka Kerja di Kantor, Tapi Bos Microsoft Malah Berkata Lain

Untuk menghindarinya, kedua pihak dinilai harus bisa mengelola krisis seperti ketika kapal perang mereka berada dalam lokasi yang berdekatan.

Seorang sumber militer China mengatakan bahwa dalam satu insiden di bulan April, kapal-kapal dari kedua negara saling berdekatan sejauh 100 meter.

"Insiden semacam itu menunjukkan kurangnya kepercayaan politik antara kedua militer," kata sang sumber seperti dikutip South China Morning Post.

Namun sang sumber itu tidak menyebutkan kapal perang mana yang terlibat dalam pertemuan itu.

Baca Juga: Bos Grab Kirim 'Surat Cinta' PHK 360 Karyawan di Indonesia Akibat Pandemi Corona

Beijing dan Washington telah berkompetisi untuk mengerahkan lebih banyak kapal perang ke wilayah tersebut.

Hal itu terjadi sejak kru di kapal induk yang berbasis di Pasifik Amerika, USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz terpapar virus corona pada akhir Maret.

Sementara kapal-kapal Angkatan Laut People's Liberation Army (PLA) China yakni Liaoning dan Shandong, tampaknya tidak terpengaruh oleh wabah corona.

Hu Bo, Direktur Pusat Studi Strategi Maritim di Universitas Peking, mengatakan penyebaran baru dilakukan AS termasuk dengan mengirimkan kapal serbu amfibi USS America.

Baca Juga: Ini Pesangon yang Akan Diterima 360 Karyawan PHK Grab di Indonesia

Sementara Angkatan Laut PLA juga mengerahkan sejumlah kapal yang serupa.

Dia mengatakan Amerika Serikat membuat penyebaran baru karena khawatir bahwa China mungkin mengambil keuntungan dari kekosongan kekuatan di Laut China Selatan yang dihasilkan dari wabah virus corona.

Dia mengatakan kedua belah pihak sebagian besar tetap profesional dan terkendali dalam insiden di bulan April, tetapi ada risiko bahwa insiden tersebut dapat mengakibatkan kesalahan perhitungan dan meningkat menjadi konflik militer.

"Perilaku provokatif semacam ini sepenuhnya didorong oleh kebutuhan politik yang ditujukan untuk menunjukkan kekuatan, tetapi aksi itu bisa saja menjadi kecelakaan," katanya.

Baca Juga: 5 Smartphone Dengan Layar IPS LCD Terbaik Mulai Rp 1 Jutaan

Ini bukan pertama kalinya kedua angkatan laut melakukan pertemuan dalam jarak dekat.

Pada bulan Oktober 2018, foto udara yang diambil oleh Angkatan Laut AS menunjukkan sebuah kapal perusak China bergerak dalam jarak 41 meter dan hampir bertabrakan dengan kapal perusak USS Decatur selama pertempuran tegang di Laut Cina Selatan.

Baca Juga: Cara Kerja Pembayaran Lewat WhatsApp yang Sudah Hadir di Brazil

Hu mengatakan kedua negara harus membuat mekanisme manajemen krisis yang efektif untuk menangani insiden seperti itu.

Collin Koh, seorang peneliti di Institut Studi Pertahanan dan Strategis, yang berbasis di Universitas Teknologi Nanyang di Singapura, mengatakan kedua belah pihak harus mendokumentasikan insiden semacam itu untuk menunjukkan apa yang terjadi, termasuk dengan foto dan umpan radar.

“Benar-benar tidak profesional jika ada kapal perang yang berusaha sedekat ini. Meskipun saya bertanya-tanya mengapa pihak China bahkan membiarkan itu terjadi,” kata Koh.

Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Konflik kian nyata di Laut China Selatan, jarak kapal perang AS-China hanya 100 meter

Reporter: Tendi Mahadi

Tag

Editor : Wahyu Subyanto