Green Data Center Jadi Solusi Perusahaan Untuk Jaga Kesehatan Karyawan

Kamis, 04 Juni 2020 | 11:44
Dok. VMware

VMware menyampaikan ketersediaan VMware Cloud on Dell EMC generasi kedua yang optimal untuk digunakan pada data center.

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com- Kemajuan teknologi yang membantu kegiatan aktifitas seperti sekarang sudah tidak bisa dipungkiri lagi.

Bukan hanya dari lini produk seperti smartphone, laptop, ataupun PC tapi hampir seluruh segmen saat ini menggunakan kemampuan teknologi.

Sebut saja salah satunya adalah ruang penyimpanan data berbasis komputasi awan yang dikenal juga sebagai Cloud.

Dengan menyimpannya secara digital di data center, dikatakan kalau data para pengguna dapat lebih aman dan mudah untuk ditemukan.

Baca Juga: Inilah Deretan Smartphone yang Paling Dicari di Asia Tenggara

Cloud juga diperkirakan dapat memberikan dampak kontribusi ekonomi sekitar USD 450 miliar di seluruh Asia, antara tahun 2019 dan 2023.

Namun sayangnya, penggunaan data center ini disinyalir memiliki masalah dari biaya listrik yang tinggi.

Selain itu, data center juga dapat menghasilkan efek yang cukup buruk bagi lingkungan.

SpaceDC yang merupakan salah satu perusahaan data center di Indonesia mengungkapkan bahaya tersebut.

Dikatakan akan ada 14 persen emisi karbon dunia yang dihasilkan oleh data center pada tahun 2040 mendatang.

Secara dasar, emisi karbon adalah gas-gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang mengandung karbon seperti CO2 (karbon dioksida).

Maka dari itu, SpaceDC menyampaikan solusinya untuk mencegah terjadinya masalah tersebut.

Baca Juga: Kebocoran Data Sudah Lama Terjadi, Ini Kata Pakar Keamanan Siber

SpaceDC
SpaceDC

Ilustrasi Green Data Center yang lebih aman untuk lingkungan.

Perusahaan data center tersebut diketahui sedang mencoba untuk menggaungkan sistem Green Data Center.

"Selain efisiensi biaya, Green Data Center adalah kunci model bisnis masa depan yang berkelanjutan dan jangka panjang," ujar CEO SpaceDC, Darren Hawkins.

Seperti namanya, Green Data Center memungkinkan para perusahaan dengan sistem big data seperti ride-hailing bisa menggunakan teknologi penyimpanan data yang lebih sehat.

Lebih lanjut, penggunaan data center yang lebih sehat ini juga memiliki beberapa manfaat seperti meminimalisir polusi dari gedung dan menggunakan teknologi alternatif sebagai sumber listrik seperti ecaporativecooling.

Beberapa negara pun sudah menyadari bahwa Green Data Center kedepannya akan menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Salah satu contohnya saja sudah terlihat di Beijing yang melarang perusahaan menggunakan data center dengan power usage effectiviness 1,5 atau lebih tinggi.

Microsoft pun dikatakan bakal menjalani sistem Green Data Center pada tahun ini untuk bisa mengurangi jumlah polusi karbon dunia pada tahun 2030.

Baca Juga: Jangan Simpan Password Saat Login di Browser! Begini Alasannya

"Globalisasi digital akan terus melambung dan sangatlah penting untuk organisasi saat ini untuk menerapkan cara-cara yang lebih cerdas," ungkap Darren, seperti yang dikutip dari pernyataan tertulis yang dikirimkan kepada Nextren.

Untuk membangun sebuah Green Data Center memang diketahui membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Namun, proyek seperti ini dapat menghemat biaya operasional dan pemeliharan data center untuk durasi janga panjang.

Kesehatan para pegawai juga dapat dijaga dengan memberikan lingkungan kerja yang nyaman.

(*)

Tag

Editor : Kama