Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.
Nextren.com -Peta Pencegahan Penyakit yang dihadirkan oleh Facebook dihadirkan untuk membantu memprediksi kemungkinan penyebaran penyakit dan mendukung upaya pencegahannya.
Facebook di Indonesia sendiri bekerjasama dengan beberapa mitra dan lembaga penelitian, seperti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia dan Universitas Indonesia.
Mitra dan lembaga penelitian tersebut menggunakan Peta Pencegahan Penyakit sebagai bahan penelitian untuk dianalisis lebih mendalam dan mendapatkan masukan yang bermanfaat untuk membantu pemerintah menangani pandemi ini.
Peta Pencegahan Penyakit ini berdasarkan Data For Good Facebook yang sudah disiapkan dari tahun 2019.
Baca Juga: Facebook Hadirkan Peta Pencegahan Penyakit Dengan Tiga Fitur
Data For Good memang ditujukan untuk para peneliti dan organisasi nirlaba untuk memahami penyebaran COVID-19.
Serta data ini diperoleh dari pengguna Facebook yang melakukan opt-in untuk location history.
Namun, Facebook memberikan pernyataan data penggunanya tetap aman dan tidak disalahgunakan.
Hal tersebut termasuk dalam harapan Facebook untuk bisa membantu para ahli dan otoritas kesehatan dengan menemukan cara-cara inovatif dalam menangani krisis ini, tanpa mengesampingkan privasi.
Baca Juga: WhatsApp Siapkan Fitur Integrasi Langsung ke Facebook Messenger Rooms
Facebook telah mengambil langkah-langkah tambahan untuk menutup identitas seseorang dan mencegah agar identitas tersebut tidak dapat diidentifikasi kembali.
Facebook mengatakan data yang mereka kumpulkan hanya dapat menampilkan informasi di tingkat kota atau kabupaten, namun bukan pola aktivitas individu.
Facebook pun membagikan beberapa metode yang dilakukan ketika memproses data dari sumber non-publik.
Metode pertama ialah perlindungan privasi, meliputi berbagai proses yang dilakukan untuk mencegah agar identitas seseorang tidak terekspos dengan informasi lain yang bersifat publik.
Baca Juga: Tips Bagi Penjual Untuk Aktif Ingatkan Pelanggan di Facebook Saat Pandemi
Kedua merupakan proses agregasi yang menarik data dari jumlah total orang di suatu wilayah tertentu, bukan dari individu.
Proses smoothing atau penghalusan ialah metode ketiga yang menggabungkan perkiraan populasi dengan wilayah terdekat untuk menghindari kemungkinan terjadinya identifikasi ulang.
Peta Pencegahan Penyakit pun memiliki tiga fitur yaitu Co-location Maps, Movement Range Trends, dan The Social Connectedness Index.
Berbagai data-set atau fitur tersebut dari Data for Good dirancang untuk melindungi informasi pengguna dan data ini hanya diberikan kepada mitra peneliti dan organisasi nirlaba.
Baca Juga: WhatsApp Nantinya Bisa Video Call Untuk 50 Orang, Makin Berguna Deh!
Sebagai upaya berguna memantu otoritas kesehatan menghadapi Covid-19, Facebook juga hadirkan empat upaya lainnya.
Yaitu terus berusaha memberikan informasi yang akurat untuk dari organisasi kesehatan dan memutuskan konten misinformasi.
Serta memberikan dukungan kepada tenaga kesehatan dengan fundraiser yang mencapai 10 juta dollar AS dan terakhir ialah tetap berkoordinasi dengan pemerintah dan UMKM.
(*)