Begini Cara TikTok Menyikapi Konten Negatif Tentang Covid-19 di Platformnya

Selasa, 19 Mei 2020 | 12:15
techcrunch.com

TikTok

Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.

Nextren.com - Saat ini, media sosial ramai dengan beredarnya kasus publik figur yang memberikan konten negatif kepada orang banyak tentang Covid-19.

Konten negatif yang diberikan bisa saja membuat seseorang berpikiran untuk tidak menganggap penyakit tersebut hal yang serius.

TikTok sebagai platform yang banyak digunakan publik figur pun menanggapi bagaimana cara mereka bila konten negatif tentang Covid-19 di platformnya.

Dalam caranya, Donny Eryastha, Head of Public Policy TikTok Indonesia mengatakan ada tiga pilar untuk mencegah konten negatif.

Baca Juga: TikTok Tunjuk Mantan Bos Disney Plus Jadi CEO Baru Perusahaan

Pilar pertama ialah dari segi kebijakan ada panduan komunitas, menggaris bawahi apa yang boleh dan tidak boleh, termasuk konten vulgar dan mis-infromasi terkait Covid-19.

"Jadi bukan berarti semua konten itu boleh di TikTok," ujar Donny via Zoom dalam acara Kolaborasi TikTok bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Senin (19/5).

Pilar yang kedua ialah menunjukan dari postingan yang pengguna bagikan bisa saja di take down atau di remove oleh pihak TikTok.

Baca Juga: Playlist Terbaru Resso di Bulan Ramadan Hingga Ngobrol Dengan Musisi

Dalam pemantaun konten, TikTok menggunakan machine learning untuk direview terlebih dahulu oleh mesin.

Setelah itu, ada human revieweryang bekerja untuk melihat konten dengan orang Indonesia asli bila konten berkaitan dengan TikTok Indonesia.

Pilar ketiga ialah dari sisi edukasi, TikTok dikatakan selalu berupaya mengedukasi penggunanya terkait konten positif.

"Kami ada beberapa program ada SamaSamaNyaman, kita ke kampus-kampus untuk edukasi mahasiswa bagaimana mereka bisa aman dan nyaman di internet," tutur Donny.

Baca Juga: TikTok Ajak Pengguna Mudik Online Lewat Filter dan Backsound Khusus

TikTok juga memberitahukan konten apa saja yang dinikmati pengguna selama PSBB dan larangan mudik diberlakukan.

Selama pandemi konten edukasi #SamaSamaBelajar meningkat sebanyak 2 juta views, lalu ada DIY, Masak, Mengajarkan Bahasa, dan Lifehack.

TikTok pun berkolaborasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dalam mendukung upaya larangan mudik untuk cegah penyebaran virus.

Baca Juga: Amerika Kembali Kecam TikTok Dengan Tuduhan Pelanggaran Privasi Anak

Salah satu upayanya ialah menghadirkan kampanye #MudikOnline dengan dua fitur tambahan yaitu green screen dan backsound khusus.

Dengan adanya kedua fitur tambahan dari TikTok, diharapkan pengguna bisa berkreasi membuat video seperti sedang mudik, namun sesungguhnya hanya berada di rumah saja.

Kampanye Mudik Online ini pun diharapkan bisa dibagikan oleh para kreator ke sosial media lainnya dan TikTok tidak melarang hal tersebut.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya