Bantah Tuduhan Mata-Mata Tiongkok, CEO Zoom Perjelas Posisi Perusahaan

Selasa, 05 Mei 2020 | 19:33
Zoom via Businessinseder.sg

CEO Zoom, Eric Yuan

Nextren.com - Aplikasi telekonferensi Zoom memang sedang banyak dibicarakan oleh warga dunia.

Bukan hanya diperbincangkan dari segi keunggulannya menggaet ratusan juta pengguna baru.

Namun, saat ini banyak orang bertanya-tanya tentang asal dari perusahaan tersebut.

Awal mula munculnya pertanyaan tersebut akibat maraknya tindakan Zoombombing dan pencurian data pada aplikasi.

Baca Juga: Cara Hindari Penyusup di Zoom Seperti Dialami Dewan TIK Nasional

Kejadian yang dilakukan oleh para hacker tersebut memang telah terjadi hampir di seluruh negara yang menjalankan kebijakan work from home.

Di Indonesia, aksi Zoombombing juga sempat menyasar ruang pertemuan daring Dewan TIK Nasional pada bulan lalu.

Selain itu, terkait pencurian data, para hacker diketahui telah menjual sebanyak 500.000 lebih data pengguna di dark web.

Hal itu juga sempat membuat spekulasi liar dari para penikmat teori konspirasi.

Dalam beberapa pernyataan mengungkapkan bahwa Zoom merupakan salah satu perusahaan yang memiliki lisensi Tiongkok.

Jadi, ada kemungkinan besar bahwa Eric Yuan, selaku CEO Zoom telah melakukan kerja sama dengan pemerintah negara tersebut untuk memata-matai pengguna aplikasinya.

Untuk sistem pencurian datanya digambarkan bahwa Zoom dengan sengaja mengambil data pengguna yang kemudian dikirim melalui sambungan rute servernya ke Tiongkok.

Namun, kabar itu sempat dibantah oleh Eric dengan memperbaiki sistem rute data untuk meyakinkan pengguna.

Baca Juga: Saham Zoom Merosot 6 Persen, Gara-gara Facebook Messenger Rooms?

Tapi hal itu nampaknya masih belum cukup karena setelah perbaikan tersebut, masyarakat masih menganggap bahwa Zoom adalah salah satu perusahaan yang bekerja sama dengan Tiongkok.

Melansir dari PhoneArena, kali ini Eric Yuan kembali keluar dan memberikan sebuah pernyataan dalam sebuah postingan.

Pada tulisannya, ia mengatakan kalau dirinya telah tinggal di Amerika sejak tahun 1997 dan telah menjadi warga AS sejak tahun 2007 silam.

Maka dari itu, jika masyarakat beranggapan bahwa Zoom adalah aplikasi milik Tiongkok, itu adalah salah.

Baca Juga: Kemhan RI Resmi Larang Penggunaan Aplikasi Zoom di Jajarannya

Eric menyatakan kalau Zoom adalah perusahaan Amerika yang berkantor pusat di California.

Dia menambahkan kalau memang Zoom memiliki 17 kantor pusat data yang salah satunya berada di Tiongkok.

Namun, ia menjelaskan bahwa kantor data yang berada di Tiongkok tersebut dijalankan oleh perusahaan Australia.

Baca Juga: Cara Ampuh Agar Data di E-Commerce Tidak Mudah Dibobol Hacker

Kembali mengutip dari PhoneArena, Eric juga memastikan bahwa data pertemuan yang ada di luar Tiongkok akan diproses di luar negara tersebut.

Dengan adanya unggahan tersebut, Eric berharap bahwa masyarakat dunia akan lebih memahami posisi Zoom saat ini yang merupakan perusahaan Amerika Serikat.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto