Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com- Akibat dari kebijakan work from home untuk menekan angka penyebaran COVID-19, ada sejumlah kasus penipuan digital yang sedang marak terjadi.
Penipuan ini berbentuk scam yang merupakan berita atau informasi menipu terkait coronavirus.
Menurut laporan Google, pihak perusahaan telah mendeteksi sejumlah jenis scam terbaru antara lain adalah email phising ataupun situs yang dipenuhi oleh malware.
Kedua jenis penipuan tersebut memiliki kedok yang hampir sama yaitu mengatasnamakan lembaga amal untuk menghimpun dana COVID-19 atau bahkan berupa pemberitahuan palsu dari penyedia layanan kesehatan.
Baca Juga: Layanan Akses Video Call Langsung Lewat Gmail Bakal Dibuat Google
Ada pula jenis tindakan phising yang dilakukan dengan cara memanipulasi korban dengan berpura-pura menjadi rekan kerja yang meminta data pribadi.
Seperti yang kita tahu bahwa adanya work from home ini membuat akses komunikasi dekan rekan kerja juga semakin jauh.
Terkait jumlahnya, Google mengatakan bahwa ada sekitar 18 juta malware dan upaya phising, serta ada 240 juta pesan spam di seluruh dunia setiap harinya.
Dengan masalah tersebut, perusahaan multinasional tersebut telah membangun sebuah sistem keamanan baru yang disematkan pada produk-prodduk Google.
"Kami baru-baru ini meluncurkan sesuatu yang disebut pemeriksaan kata sandi yang terlihat dan kredensial," ungkap Senior Director for Account Security, Identity, and Abuse Google, Mark Risher.
Sistem keamanan teranyar dari Google juga disebutkan bisa mengidentifikasi dan menghentikan ancaman lebih dini.
Model machine learning milik Google akan secara otomatis mendeteksi dan memblokir sesuatu yang bisa menimbulkan tindakan scam tersebut.
Google mengklaim bahwa keakuratan dalam memblokir pesan spam, phising, dan malware terbaru ini mencapai 99,9 persen.
Baca Juga: Google Catat Ada Jutaan Phising di Gmail, Pengguna Diminta Proaktif
Untuk lebih mewaspadai secara pribadi, Google juga menyarankan beberapa hal yang harus dikenali oleh para pengguna terkait ciri-ciri tindakan penipuan yang bisa menimpa kapan saja.
Meminta banyak data
Ciri pertama yang bisa terlihat dari sesuatu yang berbau penipuan adalah banyaknya pertanyaan terkait data pribadi.
Ya, mungkin pertanyaan terkait data adalah hal yang wajar jika kita ingin mendaftar pada suatu layanan.
Namun, jika pertanyaan tersebut sudah melewati kewajaran yang biasa dilakukan oleh pihak aplikasi atau situs, segera berhenti mengisi data tersebut.
Penawaran barang dan jasa palsu
Di masa pandemi ini, banyak orang yang membutuhkan ketersediaan barang.
Selain itu, diskon barang juga sangat diburu karena kondisi ekonomi bagi beberapa orang juga sedang mengalami penurunan.
Ternyata hal ini justru dimanfaatkan oleh para penipu digital untuk melakukan aksi jahatnya.
Menurut data yang dirilis Google, diskon besar-besaran ini biasanya hadir untuk produk masker atau berlangganan hiburan online.
Baca Juga: Google Akan Ciptakan Jaringan Terbaru Untuk Menggeser Keberadaan VPN
Untuk menanganinya, pengguna internet diharapkan dapat mengecek sumber lain yang lebih terpercaya.
Berpura-pura jadi pihak berwenang
Seperti dikatakan di awal bahwa saat ini penipu banyak yang mengatasnamakan organisasi kesehatan resmi guna menarik perhatian korban.
Jadi, kamu sebagai pengguna harus jelih juga dalam mengenali cara pengiriman SMS atau pesan lainnya dari pihak tersebut.
Penawaran obat palsu
Selama COVID-19 mewabah, alat-alat kesehatan memang menjadi lebih langka.
Dengan kondisi ini, para penipu akan memanfaatkannya dengan menawarkan sejumlah obat-obatan palsu guna mendapatkan alamat atau data pribadi korban.
Biasanya mereka akan menyematkan tautan link di dalam pesan untuk menarik pengguna langsung mengklik situs yang kemungkinan sudah berisi malware tersebut.
Cara pencegahan dari tindakan ini adalah mencari tahu terlebih dahulu terkait link yang tertulis di dalam pesan sebelum mengkliknya.
Penipuan mengatasnamakan donasi amal
Nah, jenis penipuan ini juga sempat disebutkan di awal artikel.
Untuk kasus ini, solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah adanya tindakan penipuan adalah dengan berdonasi di situs resmi perusahaan nirlaba.
Baca Juga: Google Gandeng Samsung Siapkan Chipset Buatannya Sendiri Untuk Pixel
Diketahui bahwa saat ini banyak situs-situs lembaga atau organisasi terpercaya yang bisa kamu jadikan sarana berdonasi.
Untuk yang terakhir, kamu juga bisa menyematkan verifikasi 2 langkah yang bisa dilakukan agar akun data Google kamu lebih aman dari tindakan penipuan. (*)