Nextren.com - Masyarakat Indonesia kini sedang menjalani penerapan kebijakan social dan physical distancing, yang terlihat jelas dari kebijakan bekerja, belajar dan beribadah dari rumah.
Selama kebijakan tersebut, pergerakan manusia berkurang drastis, meski tidak terhenti sama sekali.
Maka situs belanja online menjadi tujuan masyarakat untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan.
Demikian pula Lazada, yang baru saja merayakan ulang tahun ke-8 pada 27 Maret 2020 lalu.
Baca Juga: Cara Mudah Buat Kesimpulan Otomatis Agar Tugas Kamu Cepat Selesai
Namun karena aktifitas masyarakat menurun drastis, banyak netizen mengkhawatirkan pengiriman barang dari e-commerce juga bakal terlambat.
Hal itu Nextren konfirmasi langsung kepada pihak Lazada, bagaimana dengan pola pengiriman saat kebijakan WFH saat ini.
Ternyata menurut Ferry Kusnowo, Chief Customer Experience Officer Lazada, mereka tidak memungkiri bahwa adanya kemungkinan keterlambatan pengiriman, karena situasi yang terus berubah.
Untuk itu Ferry menyarankan pada konsumen untuk terus memonitor pengiriman paket di aplikasi Lazada, terutama untuk pengiriman ke daerah-daerah yang mungkin terdampak langsung wabah virus corona alias zona merah.
Baca Juga: 4 Serial Film Ini Dihadirkan dari Versi Buku, Sudah Tayang di HBO GO
Hal itu karena Lazada harus mengikuti peraturan yang diterapkan oleh pemerintah pusat dan daerah, serta selalu memonitor perkembangan yang terjadi di lapangan.
Di tengah kondisi sulit seperti ini, pihak Lazada Indonesia mengklaim terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama dalam menyediakan kebutuhan kesehatan dan kebutuhan pokok sehari-hari.
Hal ini dilakukan dengan tetap menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan para karyawan maupun mitra kurir mereka.
Pasalnya, mitra logistik dan tim kurir tersebut saat ini merupakan garda utama Lazada untuk memastikan semua konsumen bisa memperoleh barang-barang kebutuhan mereka dimana pun mereka berada.
Baca Juga: Bos Twitter Sumbang Hampir 30 Persen Kekayaannya Untuk Korban Covid-19'
Selain itu, Lazada mengklaim telah melakukan beberapa langkah proaktif untuk menjamin keamanan dan kenyamanan konsumen dalam hal penerimaan paket, seperti:
a. Kesehatan karyawan dan kebersihan warehouse
Lazada eLogistics (LEL) menerapkan SOP dalam manajemen pengelolaan gudang untuk penyimpanan, hingga pengiriman barang-barang,
Begitu pula dengan mitra pengiriman, antara lain dengan menerapkan ketentuan penggunaan masker, sarung tangan, dan penggunaan hand sanitizer.
Baca Juga: Viral Order Fiktif ke 11 Driver Grab, Kirim Makanan Hingga Rp 2,7 Juta
b. Penerapan “contactless behaviour” untuk mengirimkan paket.
Kurir diminta menjaga jarak dalam menyerahkan paket kepada konsumen, serta meniadakan kebutuhan akan tandatangan penerimaan dan cukup dengan foto.
Selain itu Lazada juga menyarankan kepada pelanggan untuk tidak menggunakan COD (Cash on Delivery) dan memanfaatkan fasilitas transfer antar bank, digital wallet atau dengan Lazada Credit untuk pembayaran contactless.
Secara rutin Lazada menyampaikan pesan-pesan tersebut lewat aplikasinya dan media sosial, termasuk memonitor dan menanggapi feedback dari konsumen.
Baca Juga: Bahaya, 15 Ribu Video Rapat Online via Zoom Bocor di Internet
Satu lagi kendala yang mungkin dihadapi konsumen Lazada adalah pengiriman barang-barang dari China, yang memang banyak dijual di platform mereka.
Apalagi saat ini China belum pulih sepenuhnya dari bawah virus corona, ditambah banyak negara yang menerapkan pembatasan penerbangan dan transportasi lain.
Ferry sendiri memastikan bahwa produk- produk yang dibeli dari luar negeri seperti Cina tetap dapat dipesan di Lazada.
Namun ia mengakui bahwa ada kemungkinan keterlambatan pengiriman, dikarenakan keterbatasan penerbangan dari luar negeri sesuai dengan peraturan pemerintah.
Baca Juga: Cara Mudah Hutang di Tokopedia Saat Kehabisan Modal Untuk Jualan Online
Seperti kita ketahui, saat ini pemerintah masih menutup penerbangan dari dan menuju China, untuk mencegah penyebaran virus corona.
Yang jelas, berbagai data disebut menunjukkan bahwa tidak ditemukan indikasi resiko penularan atau peralihan virus corona, melalui benda mati seperti paket dan produk-produk di dalamnya. Apalagi mereka menerapkan kebijakan kebersihan dan penanganan paket secara ketat di area gudang dan pengiriman.
Dari berbagai informasi, kalaupun ada virus yang menempel selama perjalanan akan mati, karena tanpa makhluk hidup maka virus yang menempel di benda akan segera mati.