3 Fakta Calon Obat Covid-19 Temuan Unair Surabaya, Lebih Kuat dari Avigan & Chloroquine

Rabu, 01 April 2020 | 19:48
xinhuanet

Fakta tentang avigan & chloroquine

Nextren.com - Lima senyawa temuan tim Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bakal jadi obat COVID-19 ( virus corona) dan diyakini melebihi Avigan dan Chloroquine.
Temuan baru tim Unair tersebut segera dipublikasikan agar menjadi perdebatan di dunia medis internasional sehingga nantinya ditemukan koreksi-koreksi dari lima senyawa tersebut.
Temuan lima senyawa tersebut disampaikan oleh Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih di rektorat Unair, Rabu (1/4/2020).
Saat ini, obat Avigan dan Chloroquine masih dipercaya menjadi obat pasien yang terinfeksi COVID-19.
Baca Juga: Facebook Adakan Fitur Bantuan Komunitas Secara Global Terkait COVID-19
Bahkan, Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu memesan 5 juta butir obat Avigan dan Chloroquine.
Namun, Prof Nasih yakin, lima senyawa hasil penelitian timnya memiliki daya tarik lebih kuat dari Avigan dan Chloroquine.
Berikut 3 fakta temuan lima senyawa yang dipaparkan Prof Nasih.

1. Punya ikatan lebih kuat dari Avigan dan Chloroquine

Kendati sudah menemukan senyawa tersebut, Prof Nasih menegaskan tidak bisa langsung digunakan untuk pembuatan obat.
"Saat ini kami sudah memperoleh lima senyawa yang menurut hasil riset kami, insya Allah lebih kuat ikatannya dibandingkan dengan Chloroquine untuk penanganan COVID-19.
Baca Juga: Begini Cara Menampilkan Hewan Virtual Lewat Google Search, Seru Banget!
Tapi tidak bisa langsung memproses karena masih ada dua tahapan yang harus dilakukan dengan baik," ujar Prof Nasih.
Dalam waktu dekat, Unair akan membuat jurnal internasional. Tujuannya, untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak.
Dari situ nanti para peneliti di dunia bisa mempercayai kredibilitas penelitian lima senyawa tersebut dan saling berdebat untuk menguji keabsahan hasil penelitian.
"Akademisi bisa berdebat dan bisa teruji. Isu-isu tentang corona bisa dilakukan dengan tajam dan ilmiah. Ini sedang diproses jurnal ilmiahya," tuturnya.
Baca Juga: Kamera Milik Huawei P40 Pro Ambil Alih Posisi Puncak DXOMARK
2. Perlu pengujian preklinis dan uji klinis
Harapannya, setelah perdebatan terjadi dan ditemukan koreksi-koreksi dari lima senyawa itu, maka tahapan berikutnya adalah pengujian secara langsung terhadap virus corona.
Pengujian ini akan dilakukan di Institute of Tropical Disease (ITD) Unair yang selama ini sudah mampu melakukan tes swab PCR.
"Virus akan diberikan senyawa itu lalu reaksinya akan diamati seperti apa sehingga sintetis obat bisa segera dihasilkan dengan sebaik-sebaiknya," ujar Nasih.
Akan tetapi, pembuatan obat COVID-19 dari senyawa ini membutuhkan waktu yang cukup lama setidaknya satu tahun.
Baca Juga: Spesifikasi OnePlus 8 Dikonfirmasi Perusahaan Akan Jadi HP Gaming
Pasalnya harus ada pengujian preklinis dan uji klinis yang dilakukan.
Namun Nasih memastikan produk yang akan dihasilkan terpecaya sebagai obat COVID-19.
"Kami tidak ingin mengeluarkan produk yang belum teruji secara ilmiah," tuturnya.
3. Khasiat senyawa antioksidan untuk menjaga membran sel
Tim Koordinasi Satgas Pendeteksi Virus Corona, Prof dr Soetjipto MS PhD menambahkan lima single substansis yang ditemukan oleh guru besar Unair merupakan senyawa tunggal dan secara molekular docking dan dinamic sudah dilakukan uji.
Baca Juga: 12 Program Gojek, Termasuk Ringankan Biaya Harian Para Mitra Driver
"Dihasilkan lima kandidat senyawa terbaik yang akan kami publikasikan dulu untuk mendapat masukan dari nasional dan internasional," paparnya.
Prof Tjip sapaan akrabnya mengungkapkan lima senyawa itu memiliki kemiripan dengan khasiat Chloroquine.
Kerja antivirus tersebut bisa sebagai nuklosa analog atau senyawa modifikasi DNA, serta punya khasiat antioksidan untuk menjaga membran sel, protein hingga DNA.
"Nantinya hasil penelitian lima senyawa ini akan dilanjutkan dengan bekerjasama bersama pihak Kobe University untuk melakukan kultur.
Terutama pemetaan genom COVID-19, sehingga bisa membandingkan dan mencocokkan dengan virus yang beredar di luar negeri, "urainya.
Setelah itu diperbanyak dan diujicobakan di dua pusat riset Unair, yaitu Pusat Riset Biomolekul Ion dan Institute Of Tropical Disease Unair.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Bakal Obat COVID-19 Temuan Unair Surabaya Lebih Kuat dari Avigan & Chloroquine, Ini 3 Faktanya Penulis: Sulvi Sofiana

Tag

Editor : Wahyu Subyanto