10 Virus Paling Mematikan di Dunia, Ada Yang Diperangi Ribuan Tahun Belum Berhasil Juga

Selasa, 17 Maret 2020 | 17:30
businessinsider.sg

Virus Corona menyebar dengan cepat

Nextren.com - Penyebaran dan penularan virus corona Covid-19 yang sangat cepat, menimbulkan ketakutan masyarakat.

Meski sudah berlangsung berbulan-bulan, virus baru ini belum juga berhasil ditaklukkan dan belum juga ditemukan vaksinnya.

Padahal ternyata sebelumnya sudah banyak virus yang lebih mematikan yang ditemukan di dunia.

Apalagi data dari World Health Organization (WHO) membuktikan bahwa mayoritas pasien Covid-19 yang tersebar di berbagai dunia dinyatakan sembuh.

Baca Juga: 8 Aplikasi E-Learning Gratis Untuk Siswa yang Libur Sekolah karena Virus Corona

Data pada 15 Maret 2020 menyebutkan bahwa angka infeksi Covid-19 mencapai 157.476 orang di 155 negara.

Angka kematiannya 5.845 orang, sedangkan angka kesembuhan mencapai 75.953 orang.

Secara virologi, jenis virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 yaitu SARS-CoV-2 memang tidak terlalu mematikan.

Sedikitnya ada 10 virus lainnya yang lebih mematikan dibanding itu, seperti dilansir Live Science, yaitu sebagai berikut:

1. Marburg

Para ilmuwan menemukan virus Marburg pada 1967, saat outbreak dalam skala kecil merebak di antara para pekerja di Jerman.

Mereka terkena infeksi dari monyet yang dibawa dari Uganda.

Baca Juga: Google Siapkan Program Tes Virus Corona Hingga Campaign Do The Five

Virus Marburg mirip dengan Ebola, yang menyebabkan demam tinggi.

Demam yang sangat tinggi ini kerap menimbulkan syok, gagal organ, kemudian kematian.

Angka kematian pada outbreak pertama bahkan mencapai 25 persen.

Namun, pada tahun 1998-2000, angka kematiannya mencapai 80 persen saat terjadi outbreak di Kongo.

Baca Juga: Kemendikbud Siapkan Aplikasi Android dan Portal Belajar Jarak Jauh, Cegah Sebaran Covid-19 di Sekolah

2. Ebola

Outbreak Ebola pertama pada manusia diketahui terjadi di Sudan dan Kongo, tepatnya pada 1976.

Ebola ditularkan lewat kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya, serta kontak langsung dari orang atau hewan yang terinfeksi.

Terdapat lebih dari satu jenis virus Ebola, dan tingkat bahayanya bervariasi.

Hal tersebut dijelaskan oleh Elke Muhlberger, pakar virus Ebola di Boston University.

Ia menjelaskan bahwa salah satu jenis virus, yaitu Ebola Reston, tidak membuat orang sakit.

Namun, jenis Bundibugyo memiliki tingkat kematian sampai 50 persen, bahkan sampai 71 persen saat outbreak di Kongo.

Baca Juga: Flu Spanyol, Wabah Penyakit Flu Paling Mematikan di Dunia yang Tewaskan 50 juta orang

3. Rabies

Meski pada 1920-an vaksin rabies telah ditemukan, tetapi kasusnya masih sangat banyak di India dan Afrika.

“Virus rabies menghancurkan sel-sel otak. Penyakit yang sangat, sangat parah,” tutur Muhlberger.

Kita punya antibodi untuk memerangi rabies.

Namun, jika hewan tidak divaksin rabies dan terkena virus, kemudian menggigit kita, “Hampir bisa dipastikan 100 persen Anda akan meninggal,” lanjut dia.

Baca Juga: Awas! Hasil Riset Tunjukan Kecanduan Ponsel Lebih Bahaya dari Narkoba

4. HIV

Dalam dunia modern saat ini, HIV bisa jadi virus paling mematikan.

Diperkirakan 32 juta orang meninggal karena HIV sejak penyakit tersebut pertama kali ditemukan pada awal 1980-an.

“HIV adalah salah satu pembunuh paling sadis,” tutur Dr Amesh Adalja, ahli penyakit menular untuk Infectious Disease Society of America.

Obat antiviral yang telah diciptakan memungkinkan seseorang untuk hidup bertahun-tahun meski terkena HIV.

Namun, di beberapa negara miskin, infeksi HIV masih sangat tinggi.

WHO menyebutkan bahwa di negara-negara miskin dan kurang berkembang, HIV menginfeksi sebanyak 95 persen populasi.

Sebanyak satu dari 25 orang Afrika positif HIV.

Baca Juga: 'Cha-Cha Slide', Tantangan TikTok Berbahaya yang Dilakukan Sambil Mengemudi, Jangan Ditiru!

5. Cacar

Pada 1980-an, World Health Assembly mendeklarasikan “dunia bebas dari virus cacar”.

Namun, sebelum itu, manusia sudah memerangi virus ini selama ribuan tahun.

Penyakit cacar membunuh satu dari tiga orang yang terinfeksi.

Para pejuang cacar kerap bertahan dengan luka permanen dan kebutaan.

Angka kematian di negara-negara luar Eropa lebih tinggi.

Pada abad ke-20 saja, cacar membunuh 300 juta orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Bahaya! 30 Aplikasi Kamera Android Ini Diam-diam Curi Data Pengguna

6. Hantavirus

Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) pertama kali menjadi perhatian di Amerika Serikat pada 1993.

Pada saat itu, seorang warga dan pasangannya yang tinggal di wilayah Four Corners meninggal dunia karena kehabisan napas.

Beberapa bulan setelahnya, petugas medis menemukan hantavirus dari tikus yang hidup di rumah tersebut.

Kini lebih dari 600 orang di Amerika Serikat terkena HPS, dengan angka kematian sebesar 36 persen berdasarkan Centers of Disease Control and Prevention.

Virus tersebut tidak menular antarmanusia, tetapi dari kotoran tikus yang terinfeksi.

Baca Juga: Segera Hapus 10 Aplikasi VPN Populer Berikut Ini, Ternyata Berbahaya dan Bisa Curi Data Pribadi

7. Influenza

Saat musim flu, lebih dari 500.000 orang di dunia meninggal karena virus influenza.

Namun, terkadang beberapa jenis virus influenza menyebar lebih cepat sehingga menimbulkan angka kematian yang lebih tinggi.

Pandemi flu terburuk sepanjang sejarah adalah Spanish flu (flu Spanyol) yang merebak tahun 1918.

Virus ini menginfeksi sepertiga warga dunia, dan membunuh 50 juta orang.

Baca Juga: WhatsApp Diserbu Virus Berbahaya Jenis Baru yang Beredar Lewat Pesan

8. Dengue (Demam Berdarah)

Virus dengue pertama kali muncul di Filipina dan Thailand pada 1950-an.

Virus ini hidup di wilayah tropis, termasuk Indonesia, dan ditransmisikan lewat nyamuk Aedes aegepti.

Tiap tahun, dengue menginfeksi 50 sampai 100 juta orang di seluruh dunia.

Di Indonesia , dengue terus mewabah dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Awas! Tren Berbahaya di TikTok dengan Masukkan Koin ke Charger iPhone

9. Rotavirus

Rotavirus adalah penyebab utama diare parah pada bayi dan anak-anak.

Virus ini juga menyebar sangat cepat.

Di negara-negara miskin, angka kematian akibat rotavirus sangat tinggi karena pasien yang dehidrasi.

WHO memperkirakan 453.000 anak-anak di bawah usia lima tahun meninggal dunia karena rotavirus pada 2008.

Baca Juga: Ini Bahaya di Balik Verifikasi Akun Pakai Foto Selfie dan KTP

10. SARS-CoV

Virus yang menyebabkan gangguan pernapasan, atau SARS, pertama kali ditemukan pada 2002.

Virus ini berbeda dari SARS-CoV-2, penyebab Covid-19 yang saat ini merebak.

WHO menyebutkan, virus ini pertama kali muncul dari Provinsi Guangdong, China.

Usai mewabah di China, virus ini kemudian menyebar ke 26 negara.

Penyakit ini mengakibatkan demam, nyeri sendi, dan pneumonia.

Angka kematian akibat penyakit ini mencapai 9,6 persen, dan sampai saat ini belum ada vaksinnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"Bukan Corona, Ini 10 Virus Paling Mematikan di Dunia" Penulis : Sri Anindiati Nursastri

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya