Nextren.com - Penyebaran virus corona membuat banyak perusahaan atau lembaga ikut serta dalam membantu penanganannya.
Salah satu perusahaan yang sudah mencoba untuk membantu mendeteksi dan mengurangi penyebaran virus Corona adalah Xiaomi.
Perusahaan smartphone asal Tiongkok tersebut sempat memunculkan sebuah fitur yang dinamakan "Real-time epidemic".
Selain itu juga, Xiaomi juga sempat mengklaim memiliki masker yang bisa mencegah penyebaran virus Corona.
Baca Juga: Dark Mode Google Play Store Sudah Bisa Dipakai Semua HP Android
Kali ini, Google sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia dikatakan sedang membuat sebuah website yang bisa digunakan untuk penyaringan virus corona secara nasional.
Rumor mengatakan bahwa Google bekerjasama dengan Pemerintahan Amerika Serikat dalam mengembangkan teknologi tersebut.
Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh Donald Trump beberapa waktu lalu.
"Google akan mengembangkan situs web dan ini akan dilakukan dengan sangat cepat" ungkap Donald Trump saat konferensi, seperti yang dikutip dari TheVerge.
"Website ini nantinya untuk menentukan apakah tes diperlukan dan untuk memfasilitasi pengujian di lokasi yang berpotensi ada penyebaran" lanjut Trump.
Namun kabar tersebut justru dibantah oleh pihak Google melalui pernyataan yang diberikan oleh Carolyn Wang, Ketua Komisi untuk Verily.
Verily merupakan situs website yang saat ini memang sedang dikerjakan oleh divisi lain dari perusahaan Alphabet dan masih berada di tahap awal pengembangan.
Situs ini awalnya hanya diperuntukan bagi para pekerja perawatan kesehatan saja, bukan masyarakat umum.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Google Tegas Menghapus Software Benchmark AnTuTu dari Play Store
Namun, setelah adanya pernyataan tersebut, banyak masyarakat yang ingin mengunjungi situs baru itu.
Wang juga mengatakan bahwa, situs ini memang bisa diakses oleh orang awam, namun nantinya kamu hanya akan diarahkan ke situs percontohan.
Hal tersebut dikarenakan teknologi ini masih dalam tahap pengembangan untuk pengujian di Bay Area atau Teluk San Francisco.
Adapun klaim 1.700 karyawan Google yang diklaim Trump menjadi salah satu bagian dari projek antar keduanya.
“We appreciate the support of government officials and industry partners and thank the Google engineers who have volunteered to be part of this effort."— Google Communications (@Google_Comms) March 13, 2020
Itu dikatakan oleh Google adalah sebuah kesalahan karena menurut pihaknya, ribuan karyawan Google itu bukan dipilih melainkan memang mengajukan diri.
Namun seperti yang kembali dari di kutip dari TheVerge, Wang menyatakan bahwa situs triage ini diharapkan akan bisa memperluas daya jangkaunya di luar California.
(*)