Twitter Ikuti Google Untuk Rumahkan Karyawannya Akibat Virus Covid-19

Kamis, 12 Maret 2020 | 14:00
Kompas.com

CEO Twitter dirumahkan?

Nextren.com - Perusahaan-perusahaan mulai menarik diri dari aktivitas kantor dan membiarkan para karyawannya bekerja di rumah.

Hal ini terlihat dari kebijakan yang baru saja diambil oleh Twitter untuk seluruh pekerjanya.

Pihak Twitter melakukan tindakan ini dikarenakan ketakutan perusahaan akibat penyebaran virus Corona yang masih terjadi dan makin meluas di dunia.

Seperti yang diketahui bahwa saat ini virus Corona atau Covid-19 telah dinyatakan menjadi pandemi.

Baca Juga: Ngeri, Ternyata Virus Corona Bisa Bertahan Hidup di Permukaan Benda Selama 9 Hari

Melansir dari TechChrunch, status baru tersebut dinyatakan oleh WHO pada hari kemarin, Rabu, 11Maret 2020.

Artinya, Covid-19 saat ini menjadi sebuah wabah penyakit berbahaya untuk seluruh negara di dunia.

"Kami memahami ini adalah langkah yang belum pernah terjadi" ungkap pihak Twitter, seperti yang dikutip dari TechCrunch.

"Kondisi ini juga adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya" lanjutnya dalam pernyataan.

Baca Juga: Samsung Pindahkan Produksi ke Vietnam Gara-gara Takut Virus Corona

Nampaknya jumlah korban virus ini menjadi pertimbangan pihak Twitter juga untuk bisa menjaga keamanan dan kesehatan karyawannya.

Menurut data, korban untuk Covid-19 diketahui sudah mencapai angka 118 ribu kasus diseluruh negara.

Ratusan ribu kasus tersebut adalah gabungan dari penyakit yang terjadi di 114 negara dan termasuk korban meninggal yang sudah meraup angka 3.000 jiwa.

Twitter melakukan kebijakan tersebut dengan memberikan sejumlah kelebihan untuk para pekerjanya.

Baca Juga: 11 Mitos tentang Virus Corona: Dari Bocornya Hasil Lab Hingga Paket Dari China Menular

Youtube/fulltimespy

Ilustrasi penyebaran virus Corona berdasarkan game Plague Inc.

Kembali melansir dari TechCrunch, pihak Twitter dikatakan bakal memberikan biaya sesuai jam kerja standar kepada para karyawannya.

Selain itu, Twitter juga akan menanggung biaya perawatan untuk para pekerja yang memiliki anak dan harus bekerja sambil mengurus anak.

Tak hanya itu, Twitter juga membuat sebuah kolom topik pembicaraan di platform media sosial dengan menggunakan tagar #FlockTalk.

Baca Juga: Pimpinan Iran Sebut Virus Corona Sebagai Senjata Biologis Amerika

Tagar ini sengaja dibuat oleh perusahaan untuk memberikan edukasi dan dukungan secara virtual terkait berita seputar Covid-19.

Sebelumnya, juga ada beberapa perusahaan yang melakukan kebijakan serupa yaitu Google.

Diketahui bahwa kemarin, 100.000 karyawan Google di Amerika Utara telah diperintahkan untuk bekerja di rumah.

Google melakukan hal tersebut karena di Amerika Utara, Covid-19 telah merenggut sekitar 30 jiwa dari 900 kasus yang ada.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya