Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com – Januari 2020 kemarin, Menteri Komunikasi dan Informatika menyebut bahwa akan ada Unicorn baru di Indonesia.
Berselang satu bulan, rupanya telah terkuak startup Unicorn terbaru di Indonesia.
JD.ID resmi menjadi startup dengan status Unicorn di Indonesia.
Baca Juga: Daftar Startup Unicorn dan Decacorn Indonesia Akan Bertambah Pada 2020
Dengan capaian ini, JD.ID sukses menjadi startup Unicorn keenam di Indonesia.
JD.ID bergabung bersama perusahaan Unicorn lainnya seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan Ovo.
Status Unicorn ini berhasil disematkan pada JD.ID setelah sukses mencapai nilai valuasi sebesar $1 miliar atau setara dengan Rp 13,8 Triliun.
Rupanya, capaian valuasi tersebut berhasil diperoleh pada 2019 kemarin.
Baca Juga: Ashraf Sinclair Meninggal di Usia Muda, Tinggalkan Banyak Bisnis Startup yang Dirintisnya
Keberhasilan JD.ID menembus valuasi $1 miliar dikabarkan karena mendapat suntikan investasi dari Gojek.
Namun, pihak JD.ID tidak membenarkan atau membantah kabar tersebut.
Beroperasi sejak 2015 silam, JD.ID merupakan penantang e-commerce yang telah lebih dulu ada seperti BukaLapak, Tokopedia, atau Blibli.
Baca Juga: Bimbel Online Ruangguru Terima Pendanaan Senilai Rp 2 Triliun, Siap Jadi Unicorn
Rupanya, model pemasaran JD.ID cukup menarik dan membuatnya menerima berbagai dana investasi.
Pada 2019 misalnya, JD.ID mendapat pendanaan seri F dari Gojek dan diikuti join ventures dengan JD.com asal Tiongkok.
Melalui Join Ventures ini JD.ID sukses menambah daftar produk yang disediakan.
Baca Juga: Bimbel Online Ruangguru Terima Pendanaan Senilai Rp 2 Triliun, Siap Jadi Unicorn
Bahkan, JD.ID termasuk e-commerce yang memiliki fitur COD di antara e-commerce lainnya.
Sementara itu dari 6 startup yang telah mendapat status unicorn, hanya satu yang berkembang menjadi Decacorn, yaitu Gojek.
Gojek bahkan telah memperluas bisnisnya di beberapa negara Asia Tenggara.
(*)