Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren -Sejak tahun lalu Huawei memang sudah tancap gas untuk menyebarkan teknologi 5G mereka ke seluruh dunia.
Sayangnya Huawei sempat terhalang dampak perang dingin antara Tiongkok dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Petinggi Realme Bocorkan Spesifikasi X50 Pro 5G Jelang MWC 2020
Kedutaan Besar Tiongkok di Paris, pada hari Minggu (9/2) juga mendesak pemerintah Perancis untuk tidak mendiskriminasi jaringan 5G milik Huawei.
Rupanya Tiongkok khawatir kalau raksasa teknologi milik mereka itu akan mengalami kendala bisnis di Perancis.
Ketakutan ini bukan tanpa dasar, selama ini Amerika Serikat memang cukup sering 'menghasut' negara-negara sekutu mereka untuk tidak menggunakan layanan dari Huawei.
Baca Juga: Samsung Berharap Smartphone 5G Bisa Bantu Tutup Kerugian yang Dialami Tahun 2019
Dilansir dari Reuters, pamerintah Negeri Paman Sam menuduh Huawei membawa pintu khusus sebagai jalan masuk para mata-mata Tiongkok.
Dalam dunia hubungan internasional, kemungkinan adanya mata-mata seperti ini jelas sangat mengancam.
Apalagi beberapa tahun belakangan ini hampir semua negara sudah mulai fokus memperketat keamanan wilayah cyber mereka masing-masing.
Baca Juga: Jaringan 5G Bakal Sulit Diterima Masyarakat Sebelum Ada yang Harganya Murah
Sebenarnya Huawei dan Tiongkok sudah membantah tuduhan serius ini.
Tapi tetap saja, kekuatan AS yang sangat besar bisa terus meyakinkan negara-negara lain.
Saat ini, beberapa media Perancis melaporkan kalau jaringan milik Huawei akan dibatasi di beberapa kota.
Baca Juga: Amerika Serikat Dikabarkan Akan Hasut Inggris Agar Melarang Teknologi 5G Huawei
Padahal sebelumnya Presiden Perancis Emmanuel Macron sudah berjanji kalau pihaknya akan menjamin keadilan untuk semua perusahaan.
"Kami tidak ingin melihat perkembangan perusahaan-perusahaan Tiongkok di Eropa terkena dampak diskriminasi terhadap Huawei dan proteksionisme di Prancis dan negara-negara Eropa lainnya," tulis rilis Kedubes Tiongkok.
Selain Huawei, sekarang banyak operator Perancis yang lebih memilih bekerja sama dengan Nokia dan Ericsson.
Baca Juga: Teknologi 5G Sedang Giat Dikenalkan, Negara Maju Ini Malah Larang 5G Huawei
Perusahaan asal Finlandia dan Swedia itu dianggap jauh lebih aman karena kedua negara juga tergabung dalam Uni Eropa seperti Perancis.
Sementara itu Uni Eropa sebenarnya juga sudah menolak tekanan dari AS untuk larangan penggunaan layanan Huawei kepada negara-negara anggotanya.
AS juga sedang berusaha untuk mengambil saham Nokia dan Ericsson demi bisa melawan dominasi Huawei di dunia 5G. (*)
Baca Juga: Dianggap Tak Aman, Produk 5G Huawei Akan Dilarang di Inggris?