Inilah Bluedot, Startup yang Sukses Mendeteksi Virus Corona Pertama Kali

Minggu, 02 Februari 2020 | 17:00
Youtube/fulltimespy

Ilustrasi penyebaran virus Corona berdasarkan game Plague Inc.

Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama

Nextren.com - Epidemi Virus Corona telah menjadi kekhawatiran komunitas internasional.

WHO Bahkan menyatakan status siaga secara global pada Virus Corona.

Namun, ternyata sebelum Virus Corona menjadi fenomena, sebuah startup sudah memprediksinya.

Baca Juga: Banyak Tersebar, Facebook Akan Hapus Semua Teori Konspirasi Tentang Virus Corona

Virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok ini diumumkan pertama kali pada 9 Januari 2020 oleh WHO.

Beberapa hari sebelumnya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat telah mengumumkan hal yang sama, tepatnya pada 6 Januari 2020.

Ternyata jauh sebelum dua institusi kesehatan internasional mengumumkan Virus Corona, sebuah startup telah mengumumkannya terlebih dahulu.

BlueDot, sebuah startup yang bergerak di bidang teknologi telah mengumumkan jauh sebelum WHO.

Prediksi tersebut dikeluarkan dengan menggunakan Artificial Intelligence (AI), seperti dikutip dari Wired.

AI yang dimiliki oleh Bluedot ternyata telah menjelajahi beragam berita berbahasa asing.

Pencarian tersebut dikecurutkan tentang penyakit hewan dan tumbuhan.

Hasil data dari penjelajahan tersebut kemudian digunakan untuk memberikan peringatan dan menghimbau masyarakat untuk menghindari zona berbahaya seperti Wuhan.

CEO BlueDot, Kamra Khan menyebut penyebaran informasi harus dilakukan sesegera mungkin karena pemerintah tidak mungkin menyebarkan informasi dengan cepat.

Baca Juga: Twitter Akan Ubah Hasil Pencarian Tentang Virus Corona, Untuk Cegah Penyebaran Hoax

Khan juga menyebut bahwa algoritma yang digunakan tidak menggunakan data dari media sosial karena terlalu berantakan.

Tak hanya mengumpulkan data, BuleDot mampu memprediksi penyebaran melalui data maskapai global.

Hasilnya, prediksi tersebut terbukti benar dengan Bangkok, Seoul, Taipei, dan Tokyo menjadi kota pertama yang terjangkit Virus Corona.

BlueDot berdiri karena latar belakang pengalaman Khan saat menghadapi SARS pada 2003 silam.

"Saya merasa sedikit deja vu sekarang. Di tahun 2003, saya menyaksikan virus SARS membanjiri kota Toronto dan melumpuhkan beberapa rumah sakit bahkan ada banyak kelelahan mental dan fisik pada saat itu. Lalu saya berpikir hal itu jangan sampai terulang lagi," ucapnya, seperti dikutip dari Kompas Tekno.

BlueDot diluncurkan pada 2014 dengan modal $9,4 juta dan kini telah memiliki 40 karyawan.

Virus Corona kini telah memicu lebih dari 12 ribu kasus dengan setidaknya 250 jiwa melayang.

Virus Corona memiliki kemiripan dengan flu sehingga cukup sulit dideteksi dan didiagnosa sebagai Pneumonia.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto