Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren -WhatsApp Pay sebenarnya bukan barang baru di dunia teknlogi.
Sesuai dengan namanya, layanan ini memang disediakan oleh WhatsApp sebagai sistem pembayaran khusus.
Layanan ini sudah tersedia sejak tahun 2018 dan untuk sementara baru bisa dimanfaatkan di India.
Baca Juga: Begini Cara Keluar Grup WhatsApp Tanpa Ketahuan, Jika Sudah Merasa Risih
Sejak saat itu sudah ada setidaknya satu juta orang yang memanfaatkan layanan ini dalam proses uji coba.
Bahkan CEO Facebook Inc., Mark Zuckerberg mengaku layanan ini sudah digunakan banyak orang setelah program uji coba selesai.
Baca Juga: Dianggap Berbahaya, Pejabat PBB Dilarang Memakai WhatsApp Sejak Tahun Lalu
"Kami mendapat persetujuan untuk menguji ini (WhatsApp Pay) dengan satu juta orang di India pada 2018 lalu.
"Dan saat banyak orang masih menggunakannya dari minggu ke minggu, kami tau bahwa ini akan menjadi sesuatu yang besar saat dirilis," ungkap Zuckerberg di acara laporan keuangan perusahaan Kamis, (30/1/2020).
Baca Juga: Cara Lihat Pesan WhatsApp yang Dihapus Oleh Pacar, Tak Bisa Bohong Lagi!
Dilansir dari The Economic Times, WhatsApp Pay akan segera resmi dirilis secara global.
Disebutkan kalau proses penyediaan layanan ini akan berlangsung dalam 6 bulan ke depan.
Wilayah Eropa dan wilayah lainnya seperti Asia Barat, Amerika dan Afrika juga akan menerima layanan ini.
Baca Juga: WhatsApp Alami Down, Pengguna Tidak Bisa Kirim Foto dan Pesan
Apalagi setelah melihat popularitas WhatsApp di wilayah-wilayah tersebut.
Keunggulan dari WhatsApp Pay adalah kesederhanaan dengan menggunakan akun yang sudah diverifikasi.
Misalnya, menggunakan nomor WhatsApp untuk terhubung langsung dengan akun WhatsApp Pay atau bahkan kartu kredit.
Baca Juga: Stiker Animasi Akan Hadir Nantinya di WhatsApp, Jadi Makin Mirip Line?
Kalian juga bisa menggunakan layanan ini secara offline maupun online.
WhatsApp Pay juga terintergrasi dengan layanan penukaran uang antar individu.
Sayangnya pihak WhatsApp mau pun Facebook Inc. masih belum mengumumkan negara-negara mana saja yang akan mendapatkan layanan ini. (*)