Duh! Antivirus Avast Jual Data Konsumen Pada Perusahaan Teknologi

Selasa, 28 Januari 2020 | 19:00
cnet.com

Avast diketahui menjual data pengguna

Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama

Nextren.com – Ternyata, tak hanya perusahaan kecil yang menjual beli data konsumennya.

Hal yang sama diduga juga dilakukan oleh sebuah perusahaan internasional.

Antivirus Avast diduga menjual data pelanggan yang dimilikinya pada perusahaan teknologi lainnya.

Baca Juga: Bahaya! 30 Aplikasi Kamera Android Ini Diam-diam Curi Data Pengguna

Dugaan tersebut mencuat pasca investigasi yang dilakukan oleh Motherboard dan PCMag.

Dalam temuan Motherboard dan PCMag, Avast menjual data melalui anak perusahaan bernama Jumpshot.

Investigasi menyebut data yang dijual mengandung informasi cukup sensitif karena berupa riwayat internet pengguna.

Data tersebut berupa pergerakan mouse pengguna saat sedang berselancar dan mengumpulkan data saat mengakses Google, Google Maps, Linkeding, hingga YouTube.

Data yang berhasil dikumpulkan Jumpshot tersebut siap untuk dijual ke berbagai perusahaan teknologi lain, seperti dikutip dari Cnet.

Beberapa perusahaan yang dilaporkan siap membeli data tersebut adalah Google, Microsoft, Yelp, Pepsi, hingga Sephora.

Menanggapi hasil investigasi tersebut, Avast mengklaim bahwa Jumpshot tidak memiliki data pribadi pengguna.

Avast menegaskan Jumpshot tidak menyimpan data personal seperti nama, tanggal lahir, ataupun alamat email.

Baca Juga: Pengguna Twitter Dianjurkan Tidak Mengupdate Aplikasi Dulu, Kenapa?

Dalam pernyataannya, Avast menyebut bahwa mengetahui keberadaan data tersebut dan menegaskan tidak akan menyertakan data personal pengguna.

Kebijakan ini telah diterapkan mulai Juli 2019 kemarin dan akan melengkapi sistem pada Februari 2020 mendatang.

Data tersebut diperoleh dari pengguna yang klik pesan pop-up pada aplikasi Avast.

Sebelumnya, Avast pernah diketahui mengumpulkan data pengguna melalui plug-in pada browser.

Tindakan tersebut sempat dihentikan, namun ternyata kini Avast tetap mengumpulkan data pengguna melalui aplikasinya.

Sebagai informasi, Avast memiliki lebih dari 450 juta pengguna, sementara Jumpshot memiliki setidaknya 100 juta data pengguna Avast.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya