Nextren.com - Pengembangan koneksi 5G agar bisa dinikmati di seluruh dunia telah dilakukan oleh Huawei sejak tahun 2019 lalu.
Beberapa negara seperti Tiongkok (asal Huawei) telah siap untuk merasakan teknologi koneksi 5G terbaru ini.
Namun, perjalanan Huawei untuk bisa menembus Eropa mungkin akan mengalami kendala.
Sebelumnya, Huawei telah mengalami pelarangan hadir di negara Amerika Serikat.
Baca Juga: Merasa Tak Butuh Amerika Untuk Sukses, CEO Huawei Begitu Percaya Diri Bisa Bertahan Tanpa AS
Pemblokiran Huawei di Amerika dilandaskan atas beberapa alasan dari pihak Amerika yang merasa tidak nyaman dengan keberadaan Huawei.
Amerika menganggap bahwa Huawei adalah perusahaan telekomunikasi yang bisa merugikan negaranya karena bisa meretas data pengguna dan dijadikan alat mata-mata Tiongkok.
Beberapa hari lalu, delegasi Amerika Serikat melakukan perjalanan ke Inggris sebagai upayanya menghasut Inggris agar melarang akses koneksi 5G di wilayahnya.
Hal ini dilakukan oleh Amerika karena Inggris diperkirakan akan membuat keputusan tentang bagaimana izin penggunaan Huawei 5G di Inggris kedepannya.
Melansir dari Techradar, Menteri Keamanan Inggris telah menyatakan bahwa keputusan ini akan dibuat dengan segera.
Amerika menghasut Inggris dengan cara memberikan tuduhan serupa dengan alasan negaranya memblokir Huawei 5G untuk beroperasi.
Tom Cotton, Senator Amerika, baru-baru ini juga telah memperkenalkan undang-undang yang akan membuat Amerika berdiri sendiri dari bidang intelejensi, sehingga negaranya akan menutup akses intejelen dengan negara mana pun.
Baca Juga: Huawei Siapkan Pengganti Google Play Store, Akankah Bisa Terganti?Baca Juga: Huawei Siapkan Pengganti Google Play Store, Akankah Bisa Terganti?
Mengutip dari Sunday Times, Menteri Pertahanan Inggris mengatakan bahwa Presiden Amerika, Donald Trump sempat mengancam akan memulangkan beberapa intelijen kembali ke Inggris.
Hal ini akan dilakukan Amerika bila Inggris mengizinkan Huawei memasang teknologi 5G di negaranya.
(*)