KOMPAS.com – Facebook mengubah kebijakan soal video yang diunggah oleh para kreator konten. Kini pemilik video-video tersebut akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan iklan yang memakai videonya, mirip dengan yang diperoleh dari YouTube. Namun tidak semua video yang muncul di linimasa bisa mendapatkan pembagian keuntungan tersebut. Jejaring sosial buatan Mark Zuckerberg itu membuat sebuah laman baru bertajuk Suggested Videos, yang khusus bermuatan konten-konten video.
Misalnya, pengguna melihat ada sebuah video dengan tema “Berselancar” di News Feed. Ketika mengklik video itu, dia akan dibawa ke halaman Suggested Videos yang berisi konten dengan tema serupa.
Selain itu, di laman baru ini akan muncul berbagai iklan termasuk yang berbentuk video dan diputar secara otomatis. Nah, hanya video-video yang muncul di Suggested Videos ini saja bisa mendapatkan pembagian keuntungan.
Pembagian tersebut adalah 55 persen untuk kreator konten, dan 45 persen untuk Facebook.
“Banyak rekan kami yang mengatakan langkah itu bisa menjadi motivasi besar untuk meningkatkan jumlah video yang diunggah ke Facebook. Memang hal seperti itu yang kami harapkan,” ujar Vice President of Partnership Facebook, Dan Rose.
Seperti dilansir KompasTekno dari Recode, Kamis (2/7/2015), dengan kata lain Facebook seolah memberi tantangan terhadap dominasi YouTube di dunia video online. Mekanisme pembagian keuntungan 55:45 itu pun persis sama.
Facebook sendiri masih punya pekerjaan rumah. Meski optimis terhadap potensi Suggested Video, mereka belum memutuskan metode penagihan terhadap pengiklan. Saat ini mereka punya dua metode untuk video biasa, yaitu pay by impression (menghitung sebagai view begitu video diputar) atau pay for views (baru dihitung setelah 10 detik).
Namun demikian, Facebook berencana mengeluarkan fitur ini di iOS pada pekan depan. Sedangkan versi Android dan web akan menyusul hadir beberapa bulan setelahnya.