Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com – Perkembangan teknologi saat ini membuat beragam informasi dengan mudah menyebar.
Bahkan, beragam konten digital mulai dari buku, music, hingga video dapat menyebar dan diperoleh dengan mudah.
Di antaranya adalah konten berbahaya yang tayang di YouTube.
Baca Juga: YouTube Minta Maaf Atas Kesalahan Hapus Konten Cryptocurrency Karena Dianggap Konten Terlarang
Sebagai platform media streaming terbesar saat ini, sulit bagi YouTube untuk dapat memfilter setiap video yang diunggah.
Maka, YouTube hanya bisa memberikan panduan bagi pengguna tertentu yang ingin mengakses video dengan aman.
Panduan ini bahkan dibagikan pada orang tua yang ingin membatasi tayangan video pada sang anak.
Sebab, akses YouTube saat ini begitu mudah, terutama oleh generasi 2000-an ke atas yang telah melek teknologi.
Untuk membatasi akses video tak diinginkan pada anak, ada dua metode yang dapat ditempuh orang tua.
Pertama, mengaktifkan Restricted Mode.
Fitur ini hadir untuk memudahkan pengguna yang ingin menyingkirkan video-video berkonten dewasa dari home mereka.
Caranya cukup mudah, pertama log in terlebih dahulu pada YouTube menggunakan akun Google yang dimiliki.
Baca Juga: Begini Cara Video Youtube Pakai Hak Cipta, Dijamin Anti Plagiator
Kedua, klik profile picture yang berada di sisi kanan atas layar.
Scroll ke bawah dan kamu akan menemukan pilihan ‘Restricted Mode’ yang biasanya dinonaktifkan.
Bila memilih fitur tersebut, akan dijelaskan beberapa hal terkait mode Restricted Mode, termasuk video-video yang akan mendapat dampak fitur tersebut.
Bila sudah yakin, silahkan aktifkan Restricted Mode.
Metode kedua, YouTube Kids.
Untuk memudahkan pengawasan Orang Tua, YouTube menghadirkan aplikasi mandiri YouTube Kids.
Aplikasi ini merupakan kumpulan video yang telah dikurasi oleh YouTube sendiri.
Sehingga, video yang ditampilkan aman bagi anak-anak, terutama yang berumur di bawah 5 tahun.
Tak hanya berikan video yang aman untuk dinikmati, YouTube Kids juga kerap memilihkan video edukasi yang layak untuk dikonsumsi.
(*)