Inilah Maxim, Aplikasi Ojek Online Asal Rusia yang Didemo Driver GoJek dan Grab di Solo

Senin, 23 Desember 2019 | 17:00
kontan.co.id

Armada Maxim, transportasi online asal Rusia

Nextren.com - Mungkin selama ini kita hanya mengenal dua perusahaan transportasi online besar, yaoitu GoJek dan Grab.

Padahal ada banyak perusahaan transportasi online sejenis, baik buatan dalam maupun luar negeri.

Salah satunya Maxim, yang berasal dari Rusia.

Berstatus sebagai pendatang baru transportasi online, Maxim langsung jadi perbincangan.

Hal ini setelah kantor Maxim di Solo digeruduk para driver Grab dan Gojek.

Baca Juga: Tak Menguntungkan, GoJek Berencana Tutup Beberapa Layanan GoLife

Ojol kedua operator transportasi daring tersebut mengeluhkan banyaknya penumpang di Solo yang beralih ke Maxim, lantaran operator asal Rusia ini dinilai memberikan tarif terlalu rendah.

Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 348 yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Mei 2019, tarif minimal Rp 7.000 hingga Rp 10.000.

Sementara Maxim, disebut-sebut memberlakukan tarif minimum sebesar Rp 3.000 per kilometernya.

Dikutip dari laman resminya, Senin (23/12/2019), keberadaan Maxim sudah ada sejak tahun 2003.

Baca Juga: Tren Ojek Online Membuat Orang Bisa Beriklan di Layar LCD Motor dan Dipantau Real-time

Perusahaan ini berasal dari Chardinsk, sebuah kota yang agak terpencil di Rusia yang terletak di Pegunungan Ural.

Pada awalnya, di tahun 2009 perusahaan ini membuka cabang di tujuh kota sekaligus di Rusia.

Pada tahun 2010 kemudian sudah memiliki cabang di 17 kota dan terus meningkat sampai dengan 22 kota dalam satu tahun.

Maxim mulai merambah ke negara lain di luar Rusia pada tahun 2014.

Baca Juga: 3 Aplikasi Ojek Online Terbaru di Indonesia Saingi Goje dan Grab, Ada yang Viral

Maxim membuka cabang baru di Ukraina, Kazakhstan, Georgia, Bulgaria, Tajikistan, Belarusia, Azerbaijan, Italia.

Di Rusia, Maxim merupakan penyedia transportasi online terbesar ketiga.

Maxim baru menjamah pasar Indonesia di tahun 2018 dengan membuka kantor di Jakarta di bawah bendera PT Teknologi Perdana Indonesia.

Layanan transportasi online miliknya kemudian dengan cepat merambah ke kota-kota di Indonesia antara lain Yogyakarta, Pekanbaru, dan Solo.

Baca Juga: Setahun Hadir di Singapura, Kini Gojek Kerjasama Dengan Trans-Cab

Menyusul kota besar lainnya seperti Balikpapan, Bandar Lampung, Denpasar, Pontianak, Banjarmasin, Jambi, Singkawang, Samarinda, Bengkulu, Padang, Banda Aceh, dan Palembang.

Sadar melihat persaingan yang ketat dengan Grab dan Gojek, Maxim mencoba menawarkan sejumlah kemudahan yang tak dimiliki kedua pesaingnya tersebut.

Platform yang ditawarkan seperti pencantuman rute-rute tersulit, notifikasi barang bawaan hingga hewan peliharaan yang dibawa penumpang, hingga notifikasi jumlah uang kembalian yang akan diterima penumpang.

Baca Juga: Gojek Kampanyekan Bahasa Isyarat di Akun Instagramnya, Cukup Membantu!

Public Relation Specialist Maxim Maria Pukhova mengatakan, sebelum memutuskan beroperasi, telah dilakukan analisa pasar dan kebutuhan pengguna di Indonesia.

"Menurut kami Indonesia adalah salah satu pangsa pasar yang bagus dan berkembang, ada lebih dari 266,91 juta rakyat Indonesia dan perkembangan industri teknologi sangat baik," ungkap Maria.

Selain itu, butuh pengembangan dalam sektor transportasi publik sehingga pihaknya hadir membantu mengurangi masalah tersebut.

Baca Juga: Begini Cara mengaktifkan LinkAja di Gojek dan Grab Agar Transaksi Makin Mudah

"Kami baru memulai bisnis kami belum sampai dengan satu tahun, namun kami telah berkembang cepat dan aktif, kami berharap dapat menyediakan layanan di kota-kota yang tersentuh," jelasnya.

Lanjut Maria, selain layanan jasa ojek online menggunakan motor, Maxim juga memiliki layanan taksi online.

Maxim juga menawarkan jasa pengiriman, bantuan penderekan mobil mogok oleh mobil lainnya, serta starter aki.

"Dua layanan yang terakhir sangat unik bagi pasar dan berguna bagi para pemilik mobil," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Maxim, Penantang Baru Gojek dan Grab"Penulis : Muhammad Idris

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya