Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com – Bitcoin adalah mata uang Crypto yang booming sejak 2017.
Sejak mencapai nilai ATH (All Time High) di Desember 2017, Bitcoin menjadi aset investasi yang terus dikejar.
Namun, dalam satu tahun terakhir Bitcoin justru alami masa bearish atau tren turun.
Baca Juga: Akhirnya Bitcoin Diakui PBB Lewat UNICEF, Dengan Galang Dana Program Cryptocurrency
Bitcoin menjadi tonggak teknologi Blockchain yang dapat diterapkan pada berbagai teknologi.
Uniknya, meski Bitcoin terus alami trend menurun, penerapan teknologi Blockchain meningkat dari hari ke hari.
Beberapa ahli menyebut bahwa penurunan ini wajar terjadi, sebab Bitcoin sempat menjadi terkenal sementara (FOMO) yang mengakibatkan nilai permintaan dan penawaran tidak seimbang.
Menjelang 2019 berakhir, para analis dan ahli Blockchain menyampaikan prediksi harga 1 Bitcoin (BTC) pada 2020 mendatang.
Berikut pemaparan beberapa ahli terhadap harga Bitcoin pada 2020 mendatang.
Tom Lee, seorang peneliti Cryptocurrency menyebut bahwa BTC akan mencapai harga $25 ribu dan mencapai $91 ribu pada 2020.
Arthur Hayes, CEO bursa Crypto BitMEX menyebut bahwa Bitcoin akan mencapai level $20 ribu kembali pada 2020.
Prediksinya tersebut disampaikan pada September 2019 kemarin.
Prediksi ketiga datang dari CEO bursa Crypto Tiongkok pertama BTCC, Bobby Lee.
Dalam sebuah cuitannya, ia memprediksi bahwa Bitcoin mencapai titik terendah pada 2019 dan akan melonjak hingga $60 ribu pada 2020 dan menjadi $333 ribu pada 2021 mendatang.
Analis Crypto, Avan-Nomayo juga mengungkapkan prediksinya.
Ia menyebut bahwa pada 2020, Bitcoin dapat mencapai $20 ribu atau mendekati nilai ATH pada Desember 2017 silam.
Baca Juga: Bank Pusat Venezuela Disarankan untuk Menyimpan dan 'Hodl' Bitcoin
Prediksi mengejutkan lainnya diungkap oleh pendiri anti virus McAfee dan praktisi Cryptocurrency, John McAfee.
Pada cuitannya Juli 2019 kemarin, ia mengungkapkan bahwa Bitcoin akan menyentuh harga $1 juta pada 2020 mendatang.
Jika prediksinya benar, maka nilai 1 Bitcoin menjadi Rp 14 miliar.
Tahun 2020 menjadi waktu yang cukup krusial, sebab Bitcoin akan alami Halving Day.
Halving Day adalah berkurangnya jumlah suplai BTC menjadi setengahnya saja.
Terjadinya Halving Day menyebabkan jumlah hadiah Bitcoin yang diterima berkurang oleh para penambang.
Akibatnya tentu saja, Bitcoin menjadi langka dan dapat dipastikan terjadi kenaikan harga.
(*)