Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren -Kata hoaks alias berita palsu mungkin jadi salah satu kata paling populer di tahun 2019 ini.
Hoaks makin mudah tersebar karena didukung oleh akses internet yang sangat mudah.
Maraknya penggunaan media sosial juga membuat penyebaran hoaks jadi sangat cepat.
Baca Juga: Canggih, Sekarang Pengamen di Semarang Terima Bayaran Lewat GoPay
Media seperti Facebook, Twitter, bahkan WhatsApp jadi tempat favorit para penyebar hoaks.
Di antara banyaknya hoaks yang tersebar tahun ini, ada beberapa yang menyangkut masalah bencana alam.
Kabar palsu seputar bencana alam ini jelas membuat masyarakat setempat jadi tidak nyaman.
Baca Juga: Postingan Facebook Eks Bupati Purwakarta Jadi Penyelamat TKI yang Terlantar di Dubai Ini
Nah, berikut5 hoaks bencana paling menghebohkan sepanjang tahun 2019 yang Nextren rangkum dari Kompas.com.
1. Gempa 9 SR di Banten
Kalian pastinya masih ingat dengan bencana gempa bumi di Banten pada awal bulan Agustus lalu.
Saat itu gempa dengan kekuatan 6,9 SR mengguncang Banten dan menimbulkan banyak kerugian. Termasuk adanya 5 orang korban meninggal.
Setelah gempa besar itu terjadi, di media sosial sempat beredar kabar tentang adanya gempa susulan dengan kekuatan lebih besar, mencapai 9 SR.
Baca Juga: Terbaik 2019: Inilah Cuitan Paling Viral di Twitter Sepanjang 2019
Kabar hoaks ini menyebutkan, potensi ini terjadi karena jarak antar gempa yang semakin pendek dan Gunung Tangkuban Parahu yang tiba-tiba aktif.
Disebutkan juga kalau patahan Sunda sedang dalam keadaan yang kritis.
Untungnya kabar ini langsung disangkal oleh Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.
Meraka menyebut sampai saat ini belum ada lata yang bisa mendeteksi terjadinya gempa bumi. Jadi semua kabar yang beredar tersebut dijamin hoaks.
Baca Juga: Hoaks Kesehatan Tertinggi Setelah Tema Politik, Halodoc Luncurkan Kampanye #TanyaDokterAsli
2. Tsunami di Tapanuli Tengah
Kabar Tsunami di Tapanuli Tengah ini sempat menghebohkan jagad Twitter awal tahun ini.
Banyak warga Twitter yang berbondong-bondong menanyakan kabar ini langsung ke BMKG.
Usut punya usut, kabar ini pertama kali menyebar lewat pesan berantai di aplikasi WhatsApp.
Baca Juga: Inilah 4 Ciri Berita Hoaks Menurut Kominfo, Jangan Mudah Terprovokasi
Tidak lama setelah kabar ini menghebohkan dunia maya, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyatakan informasi itu merupakan kabar bohong alias hoaks.
BMKG tidak menemukan data kegempaan dalam data seismik yang ada di seputar lokasi. perubahan gelombang laut juga tidak ditemukan.
3. Air laut surut di Bali
Kabar hoaks ini beredar dalam bentuk Video pada pertengahan November 2019 kemarin.
Baca Juga: Kompas.com Ultah ke-24, #JernihUntukMelangkah di Tengah Banjir informasi dan Maraknya Hoaks
Narasi pada video itu menyebut kalau air laut di Kecamatan Seiit, Bali, sedang surut. Surutnya air laut bisa jadi awal terjadinya tsunami.
Bahkan di dalam video itu juga terdengar suara sirine dan suara seorang laki-laki yang menyebut kalau banyak warga yang sudah bergerak menuju dataran tinggi.
Badan Pelaksana Bencana Daerah (BPBD) Bali langsung menegaskan kalau video yang beredar itu tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca Juga: Hindari Dari Berita Hoax, WhatsApp dan NASSCOM Edukasi Warga India
Camat Seirit juga mengonfirmasi kalau semua hal yang terjadi di video yang beredar tidak benar sama sekali.
4. Erupsi Gunung Merapi
Gunung Merapi memang jadi salah satu gunung berapi aktif yang bisa meletus kapan saja.
Erupsi kecil juga cukup sering terjadi setiap harinya.
Baca Juga: Jangan Remehkan Efek Negatif Kabar Hoax, Bisa Bikin Stres dan Kesepian!
Tapi pada bulan Maret lalu sebuah video sempat beredar dan memperlihatkan banyak pengunjung yang panik dan berlarian.
Terlihat juga asap tebal sudah keluar dari kawah Merapi.
Tidak lama, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, peristiwa yang terjadi pada video yang beredar itu bukan aktivitas Merapi terkini.
Baca Juga: Kominfo Temukan Ribuan Hoax Sepanjang Tahun 2019, Tema Politik Paling Banyak!
Berdasarkan pantauan langsung, saat itu tidak terpantau adanya luncuran awan panas atau guguran dari arah puncak.
5. Tenggelamnya Pulau Ambon dan Seram
Hoaks terakhir yang juga sangat menghebohkan adalah potensi tenggelamnya Pulau Ambon dan Seram.
Dalam sebuah kabar broadcast, terlihat dasar lautan di sekitar palung memiliki kedalaman yang berbeda-beda, ditunjukkan dengan perbedaan gradasi warna air laut.
Baca Juga: BMKG Konfirmasi Kabar Kondisi Kritisnya Patahan Sunda Sebagai Hoax
Disebutkan kalau ada potensi patahan besar yang bisa menyebabkan Pulau Ambon dan Seram tenggelam.
Setelah kabar ini beredar, Ahli Tsunami dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr Abdul Muhari membantah gambar dan data yang beredar itu.
Menurutnya, gambar yang beredar itu adalah gambar yang mudah ditemukan di Google dan tidak jelas sumbernya. (*)
Baca Juga: [HOAKS] Pemblokiran Akun WhatsApp yang Tidak Aktif