Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.
Nextren.com -Berkembangnya teknologi di Indonesia, berpotensi besar pemasaran meningkat di bidang digital.
Mobile Marketing Association (MMA) Indonesia menyempatkan untuk memberikan laporan mengenai ekosistem mobile marketing di Indonesia.
Penduduk Indonesia dikatakan untuk saat ini sudah 97% menggunakan internet.
MMA memperkirakan semua penduduk Indonesia akan beralih ke smartphone pada tahun 2025.
Baca Juga: Tahun Baru Tiba, Traveloka Hadirkan Amazing Deals to Indonesia untuk Dongkrak Turis Asing
"Indonesia negara yang cukup kreatif dalam pemasaran, dan kami (MMA) sebagai asosiasi ingin, iklan dari perusahaan Indonesia terlihat di seluruh dunia," jelas Shanti Tolani.
MMA melaporkan temuan utama Indonesia dalam pasar mobile ke media di Jakarta, Rabu (11/12), berdasarkan data primer dan sekunder yang bersumber dari anggota MMA dan beberapa mitra.
Temuan Utama dalam Indonesia Mobile Ecosystem Report 2019
"Indonesia akan menjadi smartphone superpower di 2025, jadi pada saat tahun 2025 Indonesia bisa menduduki peringkat ketiga pengguna smartphone terbanyak mengikuti China dan India," jelas Azalea Aina, Program Director MMA APEC.
Baca Juga: Kisah Emak-Emak yang Selalu Kehabisan iPhone 11 di Tangerang, Laris Manis!
Menurut Google, dari tahun 2013-2017 terdapat pengguna internet baru sebanyak 1 miliar dari 11 negara, dan Indonesia termasuk didalamnya.
Selain smartphone superpower, report selanjutnya ialah dramatic swifting.
Maksud dari dramatic swifting ini banyak pengguna Indonesia banyak yang menggunakan ponsel mereka daripada laptop atau tablet.
Lalu, report yang disampaikan MMA juga berupa lamanya 92% pengguna internet di Indonesia mengakses media sosial yaitu 3 jam 26 menit per hari.
Baca Juga: Hape KaiOS IM3-Advan Ini Harganya Rp 449 Ribu, Gratis 1GB Sebulan dan Nelpon Unlimited ke Sesama IM3
Dan layanan traveling dikatakan bertumbuh cepat di Indonesia dan bidang kuliner masuk ke posisi kedua.
MMA Indonesia belum lama hadir di Indonesia, namun untuk saat ini perusahaan yang bermitra dengan MMA berjumlah 17 perusahaan.
Diantaranya ialah Facebook, Kompas Gramedia, Google, Twitter, Gojek, GroupM, Telkomsel DigiAds, Inmobi, AdColony, Havas Group, Mindshare, Euromonitor International, PubMatic, GlobalWebIndex, Hootsuite, dan Comscore.
(*)