Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren -Kebijakan menarik dikeluarkan oleh pemerintah Tiongkok.
Mereka meminta semua kantor pemerintahan untuk mengganti semua komputer dan software buatan asing dengan merek lokal.
Dilansir dari Kompas.com, program pergantian ini akan berlangsung dalam tiga tahun ke depan.
Baca Juga: Terbaik 2019: Inilah Cuitan Paling Viral di Twitter Sepanjang 2019
Tujuannya jelas, pemerintah tidak ingin Tiongkok memiliki ketergantungan kepada produk asing.
Laporan analis pasar dalam Sky News menunjukkan ada sekitar 30 juta perangkat yang nantikan akan disingkirkan.
Tahun 2020 nanti, rencananya proses ini sudah akan berjalan sebanyak 30 persen.
Baca Juga: Pedagang E-Commerce Wajib Punya Izin Usaha, Kata Mendag: Izinnya Mudah dan Gratis
Selanjutnya, pada tahun 2021, proses diharapkan sudah sampai pada 50 persen.
Sisanya baru akan dikerjakan di tahun ketiga atau tahun 2022 mendatang.
Tapi, instruksi ini cuma berlaku untuk kantor-kantor pemerintahan saja.
Baca Juga: Ini 10 Akun Twitter Idol K-Pop yang Paling Sering Terima Mention Tahun 2019
Artinya perusahaan maupun sektor swasta lain yang ada masih dibebaskan untuk membeli dan menggunakan produk dari luar negeri.
Aturan ini sepertinya tidak akan terlalu memberatkan Tiongkok karena mereka punya sumber daya produksi yang mumpuni.
Pertumbuhan ekonomi dalam negeri juga dijamin akan meningkat seiring dengan adanya aturan ini.
Baca Juga: HarmonyOS Dari Huawei Disebut Siap Unjuk Gigi Tahun 2020, Sudah Yakin?
Ketergantungan akan produk luar negeri ini memang akan sangat berdampak pada Tiongkok di tengah panasnya perang dagang dengan Amerika Serikat.
Perang dagang yang tahun ini makin memanas sudah menyebabkan Tiongkok mengalami perlambatan pertumbuhan terparah dalam 30 tahun terakhir.
Kalian juga pastinya sudah paham soal dampak perang ini untuk dunia teknologi.
Baca Juga: Kominfo Temukan Ribuan Hoax Sepanjang Tahun 2019, Tema Politik Paling Banyak!
Huawei sebagai raksasa teknologi Tiongkok terpaksa kehilangan lisensi Android dan Google.
Ke depannya Huawei akan mulai menggunakan sistem operasi sendiri yang diberi nama HarmonyOS.
Di pihak Amerika ada Apple yang kena imbasnya.
Baca Juga: CEO Youtube Ternyata Juga Batasi Anaknya untuk Menonton Youtube
Apple sekarang sedang mencari cara untuk memindahkan pusat produksi mereka yang ada di Tiongkok.
Kalau tidak, Apple terpaksa membayar tarif impor tambahan yang nilainya cukup besar.
Akibatnya pendapatan Apple bisa menurun mulai tahun 2020 mendatang. (*)
Baca Juga: 7 Seri Hape Paling Laku di Tahun 2019, Redmi Note 7 si Hape Ghaib Salah Satunya