Mochtar Riady Bos Lippo Group Jual 70 Persen Saham di OVO, Ternyata Sudah Tidak Kuat

Jumat, 29 November 2019 | 13:15
Carolus Agus Waluyo

Pendiri Lippo Group Mochtar Riady./pho KONTAN/Carolus Guas Waluyo/08/05/2019.

Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo

Nextren -Beberapa hari belakangan ini ramai pemberitaan mengenai Lippo Group yang melepas 70 sahamnya dari startup dompet digital OVO.

Padahal saat ini OVO sedang dalam jalur perkembangan yang sangat baik.

Malahan beberapa waktu lalu mantan Menkominfo Rudiantara sempat mengonfirmasi kalau OVO akan segera mendapat gelar Unicorn.

Baca Juga: OVO Berencana Gandeng Moda Transportasi Lain untuk Temani Grab

Dilansir dari Kompas.com, saat ini saham Lippo di PT Visionet Internasional (OVO) cuma tersisa 30 persen.

"Bukan melepas, tapi kita menjual sebagian. Sekarang tinggal 30 sepersekian persen, dua per tiga kita harus jual," ungkapnya.

Lebih lanjut, pendisi Lippo Group, yakni Mochtar Riady juga menjelaskan alasan mereka melepas saham dalam jumlah besar itu.

Baca Juga: KPPU Selidiki Dugaan Wajib Bayar Parkir Pakai OVO di Mal Grup Lippo

Menurutnya, pelepasan saham itu memang harus dilalakukan demi menjaga kestabilan bisnis mereka.

Bahkan Mochtar Riady dengan gamblang menyebut kalau selama ini mereka cuma membakar uang saja di OVO.

"Karena terus bakar uang, bagaimana kita kuat," ungkapnya ketika ditemui di Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Baca Juga: Aplikasi Ponsel Duit Dari Salim Group Ini Hadir Saingi OVO, DANA dan GoPay

Pernyataan ini pastinya menjawab semua rasa penasaran yang muncul beberapa hari ini.

Oh iya, sebelumnya dikabarkan kalau Lippo Group terpaksa mencabut sedikit saham karena tidak kuat lagi menyuntik dana.

Sebagai informasi, khusus untuk OVO, Lippo Group harus mengeluarkan dana hingga Rp 700 miliar per bulan.

Kabar ini juga dibantah oleh Presdir PT Visionet Internasional (OVO) Karaniya Dharmasaputra.

Baca Juga: Menkominfo Benarkan OVO Jadi Unicorn Kelima Dari Indonesia, Nilainya Sekitar Rp 14 triliun

Karaniya merasa kalau rumor yang beredar belakangan ini cukup merugikan eksistensi OVO dan Lippo Group.

Ia menyebut kalau OVO adalah perusahan yang didirikan, dirintis, dan dikembangkan oleh Lippo Group.

Saat ini pemegang saham sudah datang dari beragam kalangan seiring berkembangnya OVO.

Karaniya juga menyebut kalau pihaknya sudah berdisukusi dengan Direktur Lippo Group John Riady untuk pengembangan OVO ke depan. (*)

Baca Juga: Duh, Mulai 13 November 2019 Tidak Bisa Lagi Top Up OVO di Alfamart

Tag

Editor : Wahyu Subyanto