Pendiri Telegram Ajak Masyarakat Stop Pakai WhatsApp, Alasannya Karena Keamanan Data

Sabtu, 23 November 2019 | 15:10
Fortunr

Pavel Valeryevich Durov, founder Telegram.

Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo

Nextren -Rupanya bukan cuma negara saja yang gemar melakukan perang urat syaraf dengan pesaingnya.

Di era modern ini sejumlah perusahaan penyedia aplikasi digital juga melakukan hal yang sama.

Tujuannya cukup jelas, yaitu untuk menjatuhkan pesaingnya tersebut.

Baca Juga: Telegram Lakukan Uji Publik Proyek Blockhain TON per 1 September 2019

Belakangan ini 'perang' seperti sudah akan dimulai antara dua aplikasi chatting populer, Telegeram dan WhatsApp.

Penyebabnya adalah seruan langsung dari founder Telegram, Pavel Durov, untuk menghapus WhatsApp.

Seruan ini disampaikan Durov melalui akun Telegeram pribadinya yang sudah diikuti oleh sekitar 335.000 orang.

Baca Juga: Begini Cara Bertanya ke Petugas Halo BCA Lewat WhatsApp, Lebih Praktis

"Kecuali kalau kalian cukup keren, dengan semua foto dan pesan kalian tersebar ke publik suatu hari nanti, kalian harus menghapus WhatsApp dari ponsel kalian." ungkap Durov.

Durov juga menuduh WhatsApp dengan sengaja memasang sistem keamanan yang rentan untuk keuntungan mereka.

Oh iya, dikutip dari Business Line, pada bulan Mei lalu Durov juga sempat memperingatkan kalau ada celah keamanan serius pada WhatsApp.

Baca Juga: Bill Gates Disebut Ketinggalan Zaman, Lebih Suka Berkirim Email Dibanding WhatsApp dan Instagram

Kali ini ia dan timnya mengaku kembali menemukan celah keamanan sejenis di aplikasi sejuta umat tersebut.

Celah keaman ini tentunya bisa jadi pintu masuk untuk para hackers atau bahkan pihak pemerintah yang tidak bertanggung jawab.

Sistem keamaan WhatsApp memang sedang menjadi perhatian dunia.

Baca Juga: 25 Aplikasi Paling Berpengaruh Dekade Ini, Ada WhatsApp, Snapchat Hingga Flappy Bird!

Apalagi aplikasi ini ada di bawah perusahaan Facebook Inc. yang seperti kita ketahui punya masalah serius tentang kebocoran data.

Kefrontalan Pavel Durov ini tentunya punya banyak maksud.

Selain untuk memperingatkan perihal keamanan, tentunya ia juga sedang berusaha meningkatkan jumlah pengguna Telegeram.

Baca Juga: Fitur Privasi Grup WhatsApp Terbaru, Bisa Tolak Undangan Masuk Grup

Saat ini pengguna aktif Telegram per bulannya mencapai 200 juta, sementara WhatsApp unggul jauh dengan 1,6 miliar orang, seperti dikutip dari Forbes.

Tapi sejauh Telegram punya keunggulan di bidang keamanan.

Sejauh ini belum pernah ditemukan kasus peretasan data pengguna yang serius di aplikasinya.

Mungkin karena penggunanya yang juga masih sedikit. (*)

Baca Juga: Ini Dia Fitur-fitur Baru Telegram yang Bersiap Mengalahkan WhatsApp

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya