Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren -Two-factor authentication atau otentikasi dua faktor adalah sistem keamanan akun digital yang sekarang banyak digunaka oleh beragam aplikasi.
Sistem ini sebenarnya cukup sederhana. Saat masuk ke akun pribadi, kalian diminta melakukan verifikasi diri lewat media lain.
Misalnya lewat email atau bahkan SMS.
Sayangnya otentikasi dengan SMS yang memerlukan nomor telepon seringkali dianggap merepotkan.
Baca Juga: Begini Cara Mengirim Tweet di Twitter Versi Web Secara Terjadwal
Salah satu yang menggunakan sistem SMS ini adalah media sosial Twitter.
Menerima banyak keluhan soal sistem ini, Twitter akhirnya memutuskan untuk menghentikan otentikasi dengan menggunakan nomor telepon.
Dalam sistem otentikasi dua faktor barunya ini Twitter tidak lagi memerlukan nomor ponsel kita.
Saat ini Twitter memberikan pilihan lain untuk melakukan verifikasi akun.
Baca Juga: Beda dengan Facebook, Twitter Akan Larang Semua Iklan Politik
Misalnya dengan menggunakan Authentication app atau Security Key.
Penggunaan nomor telepon untuk melakukan otentikasi selain dirasa tidak praktis tapi juga punya risiko keamanan yang tinggi.
Dikutip dari TechCrunch, di luar sana rupanya banyak kasus pembajakan yang disebabkan oleh aktifitas bertukar nomor telepon.
Baca Juga: Akun CEO Twitter Jack Dorsey Kena Hack, Tulis Tweet Berbau Rasis
Salah satu kasus pembajakan yang mungkin paling diingat dialami langsung oleh CEO Twitter, Jack Dorsey.
Beberapa bulan lalu akun Twitter pribadi sang CEO berhasil diretas oleh orang tidak bertanggung jawab.
Cara yang digunakan adalah dengan melakukan pertukaran kartu SIM.
Bayangkan saja, akun milik bos dari Twitter saja bisa dibobol, apalagi milik orang biasa seperti kita.
Untuk saat ini sistem otentikasi baru masih dalam penyempurnaan.
Beberapa pengguna melaporkan proses pengaturan masih meminta nomor telepon.
Bagaimana dengan kalian? (*)
Baca Juga: Menanti Fitur Edit Hadir di Twitter? CEO Twitter Anggap Bukan Prioritas